Ramallah, 23 Dzulhijjah 1435/17 Oktober 2014 (MINA) – Seorang anak Palestina berusia 13 tahun meninggal dunia setelah ditembak oleh tentara pendudukan Isarel pada Kamis malam.
Tentara Israel menembaknya dalam bentrokan di Desa Beit Luqiya, barat laut Kota Ramallah, Tepi Barat yang diduduki Israel.
Sumber-sumber medis menyebutkan, anak laki-laki yang diidentifikasi sebagai Baha Mousa Samir Badr (13) tewas akibat luka tembak yang serius di bagian dadanya, Alray Media Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Jumat (17/10).
Sumber itu menambahkan, korban penembakan itu sempat dibawa ke ruang operasi untuk mengobati lukanya yang serius, tapi akhirnya diumumkan telah meninggal dunia.
Baca Juga: Al-Qassam Hancurkan Pengangkut Pasukan Israel di Jabalia
Sementara saksi mata melaporkan, bahwa tentara Israel menembakkan peluru tajam terhadap puluhan pemuda dalam bentrokan di Beit Luqiya yang berlangsung selama lebih dari dua jam.
Tentara pendudukan Israel seringkali bertindak agresif dan menggunakan peluru tajam dalam menghadapi aksi protes para pemuda Palestina.
Bulan lalu, pemuda Isa Salim Al-Qatari (21) juga tewas di ujung peluru tentara Israel di Ramallah. Sumber-sumber lokal menyatakan, Al-Qatari ini meninggal setelah pasukan Israel melepaskan peluru tajam ke arahnya dalam bentrokan yang terjadi setelah pasukan Israel menggerebek kamp pengungsi Amari di Ramallah.
Ia sempat terluka parah akibat tembakan itu dan dilarikan ke rumah sakit. Beberapa saat kemudian ia dinyatakan tak bernyawa.
Baca Juga: Zionis Israel Serang Pelabuhan Al-Bayda dan Latakia, Suriah
Saksi mata menyebutkan, saat itu pasukan militer Zionis dalam jumlah besar menggerebek kamp pengungsi Amari dengan tujuan menangkap sekelompok pemuda dan terjadi bentrokan sengit.
Saksi mata menyatakan, para pemuda Palestina melempari pasukan ‘Israel’ dengan batu dan dibalas oleh pasukan ‘Israel’ dengan tembakan peluru tajam, peluru logam, bom gas air mata dan bom suara. (T/R11/R05)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Majelis Umum PBB akan Beri Suara untuk Gencatan Senjata ‘Tanpa Syarat’ di Gaza