Tel Aviv, 5 Jumadil Akhir 1436/25 Maret 2015 (MINA) – Militer Israel mengusulkan menghentikan kebijakan pemerintahnya membekukan dana pendapatan pajak sekitar 2,5 miliar Shekel untuk Palestina, media Israel melaporkan.
Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth melaporkan pernyataan seorang pejabat senior militer Israel yang meminta melepaskan pendapatan pajak untuk Palestina itu, sebagai peringatan bahwa sanksi ekonomi yang diterapkan Israel terhadap Palestina bisa menjadi bumerang.
Pejabat itu juga mengatakan bahwa tekanan dari rakyat Palestina di jalan-jalan dapat menyebabkan kerusuhan, atau bahkan pemberontakan di Tepi Barat, demikian Middle East Monitor (MEMO) yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, Rabu (24/3).
Menurut pejabat militer, meningkatnya ketegangan ekonomi di pasar Palestina di Tepi Barat memicu kerusuhan dan bahkan serangan, serta mengganggu suasana relatif tenang di Tepi Barat yang berlangsung dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Juga: Al-Qasam Rilis Video Animasi ”Netanyahu Gali Kubur untuk Sandera”
Pihak otoritas Israel membekukan penerimaan pajak Palestina untuk menghukum usaha mereka untuk mencapai kenegaraan melalui resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan aksesi Statuta Roma. (T/R05/P4)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Tentara Cadangan Israel Mengaku Lakukan Kejahatan Perang di Gaza