Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teror Pemotongan Kepang Terjadi Lagi di India

Rudi Hendrik - Selasa, 10 Oktober 2017 - 11:24 WIB

Selasa, 10 Oktober 2017 - 11:24 WIB

237 Views

Ilustrasi: potongan rambut kepang. (Foto: dok. GK)

Ilustrasi: potongan rambut kepang. (Foto: dok. GK)

Kashmir, MINA – Serangan pemotongan rambut kepang wanita India yang dianggap teror, kembali terjadi pada Ahad (8/10) malam di Negara Bagian Jammu dan Kashmir, India.

Dua insiden pemotongan rambut kepang dilaporkan terjadi di Distrik Ganderbal yang memicu ketakutan di kalangan penduduk, terutama kaum wanita.

Penduduk setempat mengatakan bahwa pemotongan kepang dua gadis remaja ditemukan di desa Rabitar dan Naraianbagh pada Ahad malam.

Pejabat polisi mengatakan kepada Greater Kashmir yang dikutip MINA, seorang gadis berusia 15 tahun di desa Rabitar, mengatakan, beberapa orang tak dikenal memotong kepangnya saat ia berada di kamarnya.

Baca Juga: Setelah 20 Tahun di Penjara, Amerika Bebaskan Saudara laki-laki Khaled Meshaal

Gadis itu mengklaim bahwa setelah memotong kepangnya, pemotong itu melompati bangunan rumahnya yang bertingkat dua dan melarikan diri. Namun, polisi tidak mempercayai insiden itu.

“Gadis itu dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan dan setelah dokter memeriksanya, ia dalam perawatan penyakit kejiwaan dan tidak ada tanda-tanda dia dibius,” kata pejabat polisi tersebut.

Dalam insiden lain, seorang gadis remaja di desa Naraianbagh menyatakan, kepangnya dipotong oleh orang-orang yang tidak dikenal saat berada di luar rumahnya dan dia mengetahuinya 15 menit kemudian.

Selama dua bulan terakhir, laporan terjadinya serangan pemotongan rambut kepang wanita oleh orang tidak dikenal, marak bermunculan di berbagai wilayah India.

Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia

Serangan yang dianggap sebagai teror bagi kaum wanita itu, telah memicu terjadinya berbagai unjuk rasa. Polisi dianggap gagal menangkap para pelaku. (T/RI-1/RS3)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Internasional
Asia
Asia
Dunia Islam
Dunia Islam