Karachi, Pakistan, 6 Ramadhan 1436/23 Juni 2015 (MINA) – Korban tewas dalam tiga hari gelombang panas di Pakistan melonjak menjadi sekitar 450, para pejabat dan media lokal melaporkan, Senin (22/6).
Lebih 200 orang tewas pada Senin di provinsi Sindh selatan, terutama di kota pelabuhan Karachi, rumah sakit kewalahan dengan pasien yang menderita stroke panas.
Diperkirakan 400 orang tewas dalam tiga hari terakhir di Karachi, ibukota komersial negara itu, di mana gelombang panas terik diperparah oleh pemadaman listrik, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Kepala Layanan Darurat RS Jinnah, Dr. Seemi Jamali, mengatakan kepada wartawan, di rumah sakit yang dikelola oleh pemerintah pusat itu ada 200 pasien meninggal dalam tiga hari terakhir, sementara 1.500 lainnya dirawat karena penyakit yang berhubungan dengan panas.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
“Kami tidak memiliki ruang lebih banyak untuk pasien dan banyak pasien gelombang panas sedang dirawat di bangsal lain,” kata Dr Jamali.
Beberapa kematian juga dilaporkan terjadi di distrik Badin, Dadu, Tharparkar dan Sukkur, di provinsi Sindh, di mana tingkat merkuri menyentuh 45 derajat Celsius pada Senin.
Televisi Geo lokal melaporkan, ada lebih 1.000 anak-anak menderita dehidrasi dan penyakit gastro dirawat di rumah sakit yang berbeda di kota timur laut Lahore dalam tiga hari terakhir, lebih 450 dikatakan berada dalam kondisi kritis.
Pada Senin, ribuan orang juga turun ke jalan di seluruh negeri memprotes pemadaman listrik yang menyebabkan sangat kurangnya air di banyak kota.
Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar
Departemen Air dan Listrik Pakistan berdalih, meningkatnya permintaan di bulan suci Ramadhan sebagai alasan utama di balik pemadaman listrik. (T/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
http://aa.com.tr/en/headline/542472–heatwave-kills-450-within-three-days-across-pakistan
Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Medis Bagi Perempuan, Dunia Mengecam