Gaza, 10 Safar 1435/13 Desember 2013 (MINA) – Tiga tahanan Palestina yang melakukan aksi mogok makan telah dilarikan ke rumah sakit setalah kondisi kesehatannya memburuk pada Rabu (11/12).
Pengacara dari para tahanan, Thaer Abdu dan dua bersaudara Muhammad serta Islam Badr mengatakan mereka mogok makan pada pertengahan November memprotes penahanan administratif mereka tanpa pengadilan.
Ketiga tahanan dibawa dari rumah mereka di Beit Laqia dan desa Kufur Nima sebelah barat Ramallah, pada akhir Oktober. Menurut laporan Al-Qassam dikutip MINA (Mi’raj News Agency).
Sementara itu, Tadamun foundation untuk hak asasi manusia mengatakan bahwa tahanan administrative Palestina di penjara Negev menjadi serangkaian sasaran dan memicu melakukan mogok makan.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Seorang pengacara yayasan mengatakan bahwa setelah mengunjungi para tahanan, mereka tidak diberi izin kunjungan keluarga selama dua bulan, dan mereka dilarang mengunjungi perpustakaan untuk membaca Koran.
Sebelumnya, Komunitas Tahanan Palestina (PPS) melaporkan tahanan Palestina di penjara Israel Asqalan memulai aksi mogok makan terbuka, setelah tentara Israel menyerang penjara tersebut pada Senin (18/11) dan melukai para tahanan.
Komunitas itu mengatakan ketegangan makin meningkat di dalam penjara setelah para tentara terlihat sedang mempersiapkan serangan lanjutan terhadap para tahanan Palestina. (T/P013/R2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal