Beirut, MINA- Sebuah tim penyelidik Federal Bureau of Investigation (FBI), akan tiba di Lebanon akhir pekan ini untuk mengambil bagian dalam penyelidikan ledakan besar yang menghancurkan Beirut pada Selasa, (4/8).
Wakil sekretaris Amerika Serikat (AS) untuk rusan politik David Hale, menyerukan penyelidikan menyeluruh dan transparan, menambahkan bahwa tim FBI mengambil bagian atas undangan pihak berwenang Lebanon untuk menemukan jawaban tentang apa yang menyebabkan terjadinya ledakan di Beirute tersebut, Aljazeera melaporkan yang dikutip MINA Ahad (16/8).
“Kita tidak akan pernah bisa kembali ke era di mana apapun yang terjadi di pelabuhan atau perbatasan Lebanon telah berkontribusi pada situasi ini,” kata Hale.
Penyebab kebakaran yang menyulut 2.750 ton amonium nitrat di pelabuhan Beirut masih belum jelas.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Dokumen telah muncul , yang menunjukkan pimpinan puncak dan pejabat keamanan negara itu mengetahui bahan kimia yang disimpan di pelabuhan.
“Kami benar-benar perlu memastikan bahwa ada penyelidikan yang menyeluruh, transparan, dan kredibel. Saya tahu itulah yang dituntut semua orang,” ujar Hale.
Banyak orang Lebanon ingin penyelidikan diambil dari tangan para pemimpin mereka, khawatir bahwa pertengkaran di antara faksi-faksi politik yang sudah lama mengakar, terkenal karena korupsi, tidak akan memungkinkan adanya hasil yang terungkap yang merusak kepemimpinan mereka.
Para pejabat tinggi Lebanon, termasuk Presiden Michel Aoun, telah menolak seruan untuk penyelidikan independen, dan menyebutnya sebagai “buang-buang waktu” yang akan dipolitisasi.
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Hassan Nasrallah mengatakan, penyebab ledakan itu masih belum jelas, menambahkan bahwa penyelidikan internasional juga harus membebaskan Israel dari tanggung jawab apa pun dalam ledakan pelabuhan tersebut. (T/SH/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan