Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

TIM JAKSA: ISRAEL LAKUKAN KEJAHATAN PERANG SAAT SERANG KAPAL MAVI MARMARA

Rudi Hendrik - Rabu, 5 November 2014 - 14:47 WIB

Rabu, 5 November 2014 - 14:47 WIB

814 Views

Serangan militer Israel terhadap aktivis kemanusiaan di kapal bantuan Mavi Marmara, Mei 2010. (Foto: File Sinar Harian)
Serangan militer <a href=

Israel terhadap aktivis kemanusiaan di kapal bantuan Mavi Marmara, Mei 2010. (Foto: File Sinar Harian)" width="300" height="198" /> Serangan militer Israel terhadap aktivis kemanusiaan di kapal bantuan Mavi Marmara, Mei 2010. (Foto: File Sinar Harian)

Ankara, 12 Muharram 1436/5 November 2014 (MINA) – Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag mengatakan, Israel bersalah karena melakukan “kejahatan perang” atas serangan militernya terhadap kapal bantuan Turki untuk Gaza Mavi Marmara pada Mei 2010 lalu.

Sebuah LSM Turki, Yayasan Pertolongan Kemanusiaan (HRF), dalam pernyataannya yang dikeluarkan Selasa (4/11) mengatakan, tim jaksa telah selesai melakukan pemeriksaan dalam kasus Mavi Marmara dan menyimpulkan, Israel melakukan “kejahatan perang”, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Pada Mei 2010, pasukan komando Israel menewaskan delapan warga Turki dan seorang warga Amerika asal Turki di perairan internasional dengan menggunakan kekuatan mematikan di kapal bantuan Mavi Marmara.

Konvoi kapal “Gaza Freedom Flotilla” membawa bantuan kemanusiaan dan bahan bangunan untuk warga Palestina di Jalur Gaza, yang berada di bawah blokade Israel pada saat itu.

Baca Juga: Drone Israel Serang Mobil di Lebanon Selatan, Langgar Gencatan Senjata

Komite hukum dari yayasan pemilik kapal bantuan Mavi Marmara telah mengajukan gugatan di persidangan untuk pengadilan yang adil dan cepat dalam kasus tersebut.

Pengadilan telah mengambil petisi pada Maret 2014.

Insiden penyerangan 2010 itu menyebabkan kemarahan internasional dan hubungan Turki-Israel memburuk.

Pada Maret 2014, Turki menerima permintaan maaf dari pemerintah Israel.

Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan

Kedua negara sekarang mencari langkah untuk menormalkan hubungan mereka dengan kesepakatan memberikan kompensasi bagi keluarga korban. (T/P001/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah

Rekomendasi untuk Anda

Sosok
Indonesia
MINA Preneur
Kolom