Jakarta, 13 Jumadil Awwal 1438/11 Februari 2017 (MINA) – Hari yang semakin siang dan kondisi Masjid Istiqlal dan sekitarnya yang semakin padat oleh sekitar satu juta jamaah Tausiyah dan Dzikir Nasional 112, diiringi dengan semakin banyaknya pasien yang dilayani oleh tim medis.
Tim Medis MER-C (Medical Emergency Rescue Committee) yang membuka posko pelayanan di tiga titik sudah melayani pasien sejak Jumat malam. Menjelang Sabtu (11/2) siang, jumlah pasien semakin banyak.
Menurut tim MER-C di lokasi, kebanyakan pasien mengalami pusing, kecapekan, minta vitamin agar tidak lemas, dan anak-anak yang mengalami demam.
Baca Juga: Update Bencana Sukabumi: Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian
Aktivitas menempuh perjalanan, ibadah malam yang terus dilanjutkan dengan salat Subuh berjamaah dan berlanjut hingga zuhur, banyak membuat jamaah kelelahan dalam kondisi manusia yang padat.
Jamaah asal Madura, Jawa Timur bernama Muhammad Bagir, salah satu pasien yang ditangani MER-C karena menderita luka robek di kaki kanan sebab terpeleset di trotoar.
Wartawan MINA di lokasi bahkan sempat turut membantu tim medis untuk mengantar pasien.
Ada pula pasien yang jatuh pingsan karena faktor kelelahan.
Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025
Meski demikian, kepayahan dan kondisi cuaca hujan tidak menyurutkan tekad umat Islam untuk menghadiri acara Sabtu pagi itu, sebagai wujud semangat mereka membela Al-Quran yang telah dinistakan oleh Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok.
Tekad kuat membela Al-Quran salah satunya ditunjukkan oleh nenek berusia 60 tahun asal Kupang, Nusa Tenggara Timur, bernama Rohima. Ia datang bersama 30 orang lainnya dengan satu bus.
“Hatinya terpanggil oleh bela Islam karena merasa agamanya dinistakan oleh Ahok. Dia berharap dengan adanya doa dan zikir bersama, Jakarta mempunyai pemimpin Muslim, karena umat Islam dilarang memilih pemimpin kafir,” kata wartawan MINA Harun mengutip perkataan Rohima yang dijumpainya. (L/M07/HRN/RI-1-P1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Naik 6,5 Persen, UMP Jakarta 2025 Sebesar Rp5,3 Juta