Garut, MINA – Tim Rescue Badan Daerah Syarikat Islam Tanggap Bencana (SIGAP) Garut berhasil menembus wilayah terisolir di Kampung Cibitung, Desa Padahurip, Kecamatan Banjarwangi, Kab Garut, Senin (25/7).
“Ada 28 rumah yang rusak akibat banjir dan longsor, empat rumah hancur. Kami dibantu warga sekitar mendirikan bangunan sementara layak huni bagi pemilik 4 rumah tersebut,” kata Bendahara Badan Nasional SIGAP Indonesia, Anggun Darani, dalam keterangan tertulis, Selasa (26/7).
Ia menjelaskan, empat rumah yang dibangun untuk sementara dengan menggunakan bahan bangunan yang tersedia. Nanti SIGAP Indonesia akan kembali lagi membangun rumah sementara yang lebih baik setelah mendapatkan kepastian lokasi dari Pemda Garut.
SIGAP Indonesia juga menyalurkan bantuan kebutuhan pokok kepada warga, diantara paket sembako, peralatan mandi dan pakaian layak pakai serta paket sekolah lengkap untuk anak-anak yang kehilangan peralatan sekolahnya.
Baca Juga: Menag Tekankan Pentingnya Diplomasi Agama dan Green Theology untuk Pelestarian Lingkungan
Selain di Banjarwangi, tim rescue juga melakukan validasi assessment khusus anak-anak yang kehilangan perlengkapan belajar di Kampung Cimacan, Kecamatan Tarogong Kidul.
“Kita dapati ada banyak anak-anak yang kehilangan perlengkapan sekolah, Insya Allah kami akan penuhi kebutuhan belajar mereka,” ucap Anggun.
Menurut Anggun, pemenuhan hak dasar belajar anak-anak haruslah dipenuhi sebagai penunjang mereka menimba ilmu untuk masa depannya.
Tak hanya itu, kata Anggun yang juga menjabat sebagai Wakil Kepala Satuan Nasional Badan Nasional SIGAP INDONESIA menjelaskan, saat musibah banjir terjadi, SIGAP INDONESIA langsung membentuk tim respon tanggap bencana dan mengirimkan relawan pada Sabtu (16/7).
Baca Juga: Menhan: 25 Nakes TNI akan Diberangkatkan ke Gaza, Jalankan Misi Kemanusiaan
Relawan yang diterjunkan diantara tim Assessment dan mobil dapur umum yang bekerjasama dengan relawan kemanusiaan lainnya. Setiba di Garut, kata Anggun, SIGAP Indonesia mendirikan dapur umum di Posko Masjid Al Yasin Kec Tarogong Kidul pada Minggu (17/7/2022).
“Alhamdulillah kami dapat menyalurkan makanan buat para penyitas sehari lebih dari 700 paket per harinya selama 7 hari berturut-turut. Ditambah paket kesehatan yang dilaksanakan pada Sabtu 23 Juli di posko SIGAP Garut,” ujar Anggun.
Perlu diketahui, untuk mencapai lokasi dibutuhkan tenaga ekstra. Menempuh perjalanan darat dengan mobil rescue selama dua jam dari Posko SIGAP INDONESIA di Gedung Syarikat Islam Garut di Jalan Cimanuk no 117, tim harus berhadapan dengan cuaca tak menentu.
Kabut tebal yang menghalangi pandangan, tak membuat nyali tim SIGAP INDONESIA menciut. Usai tiba di posko darurat di Koramil Banjarwangi, tim harus melanjutkan perjalanan dengan mengendarai motor trail menembus jalan yang hanya bisa dilalui motor.
Baca Juga: BMKG: Waspada Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan Indonesia
Setiba di lokasi bencana, masyarakat sekitar menyambut antusias kehadiran para relawan SIGAP INDONESIA. (R/R4/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Longsor di Salem, Pemkab Brebes Kerahkan Alat Berat dan Salurkan Bantuan