Tim Safari AWG Wilayah Sumatera Sosialisasikan Al-Aqsa di Pasaman Barat

Pasaman Barat, Sumbar, MINA – Safari Ramadhan di Wilayah Sumatera telah memasuki hari ke-11 dan telah tiba di Nagari Kajai, Kecamatan Talamau, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, Jumat (15/4).

Tim Safari Ramadhan yang terdiri dari lima orang, yaitu Presidium AWG Pusat, Rustam Effendi, Pengurus AWG, Yusuf Maulana, Mudirus Shuffah Ponpes Al-Fatah Lampung, Muflihudin, Lc., Wartawan MINA Biro Sumatera, Habib Hizbulloh dan karyawan Al-Fatah Lampung, Anwar Faiz, tiba di Pasaman tepat pada pukul 11.50 WIB.

Mereka langsung melaksanakan Shalat Jumat Berjamaah di Masjid Raya Kajai Sementara yang beberapa waktu lalu dibangun oleh relawan Ukhuwah Al-Fatah Rescue (UAR) beserta relawan lainnya.

Setelah shalat Jumat, Tim Safari Ramadhan beramah-tamah dengan masyarakat Pasaman di Musholla Nurul Ihsan, Kampung Tengah Kajai sembari mensosialisasikan program AWG dan mengenalkan Masjid Al-Aqsa sampai memberikan update informaai terbaru terkait dengan apa yang terjadi di sana.

Rustam Effendi saat sosialisasi mengatakan, AWG merupakan lembaga di Jama’ah Muslimin (Hizbullah) yang berfokus pada upaya pembebasan Masjid Al-Aqsa dan kemerdekaan Palestina.

“Oleh karenanya kami dari AWG memberikan pengetahuan mendalam tentang Masjid Al-Aqsa sehingga dengan demikian kita bisa mencintai dan membela Masjid Al-Aqsa dengan penuh keyakinan karena mengetahui keutamaan-keutamaannya,” katanya.

Sementara, Yusuf Maulana mengajak masyarakat yang hadir pada sosialisasi tersebut untuk mencintai Masjid Al-Aqsa karena masjid tersebut terdapat banyak sekali keutamaan-keutamaannya seperti disebutkan bahwa Masjid Al-Aqsa yang terletak di negeri Syam tersebut adalah negerinya para Nabi.

“Dengan begitu, kita pahami dulu kenapa kita perlu membela Masjid Al-Aqsa, kenapa kita kok harus berjuang sekeras mungkin untuk membela Masjid yang letaknya sangat jauh di sana, sedangkan kita di sini sudah hidup tenang dan menjalani kehidupan sebagaimana biasanya,” katanya.

“Masjid Al-Aqsa dibangun pertama kali oleh Nabi Adam dengan permulaan sebuah pondasi. Kemudian dilanjutkan oleh generasinya sehingga berbentuk seperti sekarang ini. Yang namanya masjid sudah pasti milik orang Islam, sehingga dari sini kita sudah punya dasar kenapa harus membela Al-Aqsa dan Palestina,” ungkapnya.

Selanjutnya, sebagai penutup, Muflihudin mengajak masyarakat untuk sama-sama berjamaah, bergerak bersama dalam membela Al-Aqsa. Meningkatkan ketakwaan keyakinan dan semangat untuk beribadah membela agama Allah supaya terus maksimal dan istiqomah.

“Dasar kita adalah ketaqwaan, dengan begitu, ketika tahu masjid umat Islam dalam keadaan terdzolimi, maka hati kita akan tergerak untuk memberikan pembelaan terhadapnya,” tuturnya. (L/R12/R1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)