Bekasi , 17 Rabi’ul Awwal 1435 / 19 Januari 2014 ( MINA ) – Tim Search and Rescue (SAR) Pondok Pesantren Al Fatah, Ahad, menerjunkan puluhan personelnya, memberikan bantuan logistik dan penyelamatan kepada korban banjir di beberapa daerah di Bekasi, Jawa Barat.
Tim SAR Al Fatah cabang Jakarta dan Bekasi, bekerja sama dengan Badan SAR Nasional, terjun memberikan bantuan di beberapa lokasi banjir di Bekasi, yakni di perumahan Duren Jaya, Perumnas Tiga, Bulak Kapal, Kranji dan beberapa wilayah lainnya.
Pemimpin SAR Al Fatah, Muqorobin Al Ayubi, mengatakan, Senin tim Al Fatah akan membantu korban banjir di daerah Jakarta antaranya Tomang, Pesing, Kapuk yang terkena dampak banjir cukup parah.
Baca Juga: Tausiyah Kebangsaan, Prof Miftah Faridh: Al-Qur’an Hadits Kunci Hadapi Segala Fitnah Akhir Zaman
Tim SAR Al Fatah yang berpusat di Pesantren Al Fatah, Cileungsi, Kabupaten Bogor, telah bertahun-tahun menurunkan Tim SAR ke daerah-daerah bencana di berbagai daerah di tanah air.
Ketua Tim SAR Jakarta, Barokna menyatakan, tim SAR Jakarta sejak pertama kali terjadi banjir tidak pernah absen menerjunkan satuannya membantu korban banjir. “ Kami siap membantu korban banjir, khususnya di Jakarta dan sekitarnya. Kami juga menyiapkan tim SAR yang tersebar di beberapa wilayah pantai utara (Pantura) Jawa,”katanya.
“Di Bekasi sendiri, ada beberapa wilayah yang terkena dampak banjir cukup parah, di antaranya di Tambun, Cibitung, Citragrand, Rawa Lumbu dan Bintara,”tambahnya.
Ketua RW 08, perumahan Duren Jaya, Aziz, menyatakan salut dan terima kasih kepada Tim SAR Al Fatah dan Basarnas yang telah membantu mengevakuasi dan menyalurkan bahan makanan kepada warganya.
Baca Juga: Pembukaan Silaknas ICMI, Prof Arif Satria: Kita Berfokus pada Ketahanan Pangan
Banjir Jakarta Bukan karena Hujan
Kepala Bidang Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Achmad Zukri, Ahad, menyatakan, banjir di Jakarta pada awal 2014 ini bukan karena faktor alam, terutama intensitas curah hujan, yang lebih rendah dari curah hujan pada awal tahun 2013 yang lalu sehingga terjadi banjir lebih besar.
“Selain itu, hujan yang turun awal tahun ini tidak selebat 2013. Hujan sudah dicicil sejak malam tahun baru. Sementara itu, tahun lalu, hujan terjadi sekaligus selama beberapa hari berturut-turut, dengan intensitas lebat,” ungkap dia.
Titik pantauan yang menunjukkan penurunan curahan hujan adalah Tanjung Priok, Kemayoran, Pakubuwono, Halim Perdanakusuma, Cengkareng, Kedoya, Pasar Minggu, dan Lebak Bulus.
Baca Juga: Menteri Yusril Sebut ada Tiga Negara Minta Transfer Napi
Di luar Ibu Kota, titik pantauan Gunung Mas dan Citeko yang mencakup pantauan kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, melaporkan, curah hujan menurun. Curah hujan di Gunung Mas turun dari 118,5 milimeter per hari pada tanggal 16-17 Januari 2013 tahun lalu, menjadi 25 milimeter per hari pada tanggal 11-12 Januari 2014.(L/P04/TR/IR/mirajnews.com)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: ICMI Punya Ruang Bentuk Kader-kader Indonesia Emas 2045