Tindakan Rasis Israel, Afrika Selatan Akan Ambil Tindakan

Cape Town, MINA – sedang mempertimbangkan untuk mengambil tindakan yang lebih ketat terhadap Israel guna mengekspresikan “ketidaksenangannya” atas “tindakan rasis Israel yang terus-menerus” terhadap warga .

Menteri Hubungan Internasional dan Kerjasama Afrika Selatan Naledi Pandor telah memperingatkan saat pertemuan parlemen, Selasa (22/2), dengan menegaskan kembali bahwa partai yang berkuasa di Afrika Selatan telah mengeluarkan perintah untuk mengurangi tingkat operasi di kantor kedutaan besar negara itu di Israel.Middle East Monitor melaporkan, Rabu (23/2).

Sebelumnya pada 15 Mei 2018 lalu Afrika Selatan menarik duta besarnya untuk Israel menyusul tindakan keras berdarah terhadap pengunjuk rasa Palestina oleh pasukan pendudukan yang menewaskan sedikitnya 55 orang dan 2.700 orang terluka.

“Kami sedang mempelajari laporan hak asasi manusia terbaru terkait dengan otoritas pendudukan Israel,” kata Pandor,

Dia berharap Dewan Menteri mengambil tindakan ekstra langsung terhadap praktik rasis Israel yang didokumentasikan di wilayah Palestina yang diduduki.

“Ini adalah fakta bahwa kami memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, tetapi ini tidak berarti bahwa kami akan mengizinkan integrasinya ke dalam Uni Afrika,” katanya, seraya mencatat bahwa negaranya sangat menentang pemberian status pengamat Israel di Uni Afrika.

Dia menyatakan, oposisi negaranya berasal dari Konstitusi dan Piagam Serikat yang menolak kolonialisme, rasisme dan pendudukan tanah orang lain.

Pandor mencatat bahwa setidaknya 24 negara anggota Uni Afrika memiliki pendirian yang sama.

Menutup pernyataannya, Pandor menekankan semua orang tahu sejarah negaranya, perlawanan dan nilai-nilai yang menentang rasisme dan kolonialisme, mencatat bahwa ini membuat suara tertindas dan terpinggirkan di mana-mana.(T/R1/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)