Gaza, MINA – Kementerian Pertanian dan Otoritas Kualitas Lingkungan Palestina melaporkan, tingkat polusi air di Laut Gaza saat ini telah mencapai 60%, dan tidak layak untuk rekreasi dan berenang.
Menurut laporan, seperti disebutkan Quds Press pada Kamis (7/10), tingkat polusi meningkat dari 20% pada periode 2012-2013 menjadi 60% sekarang.
Blokade yang semakin intensif, krisis energi yang semakin parah, dan kurangnya listrik yang dibutuhkan menjadi penyebab utama untuk mengoperasikan instalasi pengolahan limbah.
“Pemompaan sekitar 110.000 liter kubik limbah tidak dapat dilakukan setiap hari karena keterbatasan akibat blokade,” laporan menyebutkan.
Baca Juga: Smotrich: Israel Tolak Normalisasi dengan Saudi jika Harus Ada Negara Palestina
Selama bertahun-tahun, Jalur Gaza telah menghadapi krisis parah dalam penyediaan tenaga listrik. Kawasan itu membutuhkan sekitar 500 megawatt listrik. Namun hanya terpenuhi hanya separohnya, pembangkit listrik di Gaza menghasilkan 60-80 megawatt, 120 megawatt diperoleh dari otoritas pendudukan Israel, dan 30 megawatt dari Mesir.
Selain krisis tersebut, blokade menyebabkan kurangnya peralatan dan bahan sterilisasi, yang menghasilkan air olahan dengan standar internasional.
Otoritas pendudukan Israel juga mencegah masuknya bahan-bahan yang diperlukan dan konstruksi untuk pemeliharaan dan pengembangan instalasi pengolahan yang ada. Termasuk menghambat penyelesaian pembangunan beberapa pabrik pengolahan limbah. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Kutuk Agresi Penjajah Israel terhadap Suriah