TINGKATKAN YAHUDISASI, ISRAEL MULAI KEMBALI PROYEK PENGGALIAN SEKITAR MASJID AL-AQSHA

Foto penggalian dan proyek konstruksi di wilayah sekitar Masjid Al-Aqsha. (Foto AlRay.ps)

Al-Quds, 16 Syaban 1434/25 Juni 2013 (MINA) – Untuk melanjutkan dan meningkakan yahudisasi dengan mengubah identitas Islam dan lanskap seluruh daerah di sekitar kota Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha, otoritas penjajah Israel mulai melakukan kembali penggalian di sekitar Masjid Al-Aqsha.

Yayasan Al-Aqsha untuk Wakaf dan Warisan mengatakan, otoritas penjajah Israel bekerja sama dengan komunitas dan perusahaan Yahudi mulai melakukan penggalian dan proyek konstruksi secara bersamaan di tiga wilayah sekitar Masjid Al-Aqsha.

Dalam sebuah laporan yang dirilis pada Senin (24/6), yayasan Al-Aqsha menyatakan, penggalian tersebut berada di tiga lokasi. Lokasi penggalian pertama berada di sisi selatan Gerbang jalan Al-Maghariba; lokasi kedua adalah di sisi timur Istana Umayyah, sebelah selatan Masjid Al-Aqsha; dan lokasi ketiga berada di sisi selatan pintu masuk menuju lingkungan lembah Hilwa (Wadi Hilwa).

Yayasan Al-Aqsha menggarisbawahi bahwa proyek tersebut merupakan bagian dari rencana yahudisasi berkelanjutan untuk mengubah identitas Islam dan lanskap seluruh daerah di sekitar kota Al-Quds dan Masjid Al-Aqsha serta untuk menghubungkan jaringan terowongan di bawah Masjid Al-Aqsha.

“Israel dan mitra-mitranya bertujuan untuk melakukan Yahudisasi sekitar Masjid Al-Aqsha di mana tidak ada tempat bagi landmark non-Yahudi dan untuk menghubungkan terowongan serta koridor bawah dan di sekitar Masjid Al-Aqsha dengan satu sama lain dan dengan struktur Yahudi lain yang dibangun oleh penjajah atau pun masih dalam tahap pembangunan,” kata kantor berita Al Ray yang dikutip MINA (Mi’raj News Agency).

Dalam rilis resminya, Yayasan Al-Aqsha juga memperlihatkan foto-foto lokasi yang menunjukkan bahwa Israel menempatkan tenda pada seluruh jalur dan para pekerja mengambil pasir dan sisa-sisa reruntuhan, menempatkannya dalam karung-karung kemudian melemparkan karung-karung itu pergi jauh.

Menurut yayasan Al-Aqsha, sisa-sisa reruntuhan merupakan bagian dari peninggalan Islam dan tidak harus dihapus dari lokasi tersebut.

Masjid Al-Aqsha dan Al-Quds adalah satu kesatuan. Al-Quds meliputi seluruh tembok yang mengelilingi kompleks Masjid Al-Aqsha. Saat ini Al-Quds berada di bawah penjajahan Israel yang memulai penjajahannya atas Palestina sejak 1948 lalu.

Masjid Al-Aqsha merupakan tempat paling suci ketiga bagi umat Islam. Hal ini terkait dengan peristiwa Isra ‘Mi’raj Nabi Muhammad Shalallahu’ Alaihi Wa Salam. Nabi ketika itu naik ke Sidaratul Muntaha melalui Masjid Al-Aqsha.

Realisasi rencana penggalian terowongan Israel di bawah masjid Al-Aqsha sudah dilakukan sejak 1863 dan aktivitasnya penggaliannya dilakukan sejak 1967, namun aktivitas itu meningkat pada awal abad 21.

Yahudisasi Al-Quds

Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj News Agency) mengungkapkan adanya upaya yahudisasi di kawasan Al-Quds Palestina. Di antaranya laporan dari laporan Yayasan Al-Aqsha yang menyebutkan adanya usaha Israel memaksakan kedaulatan penuh pada Masjid Al-Aqsha di kota Al-Quds yang memang masih terjajah.

“Saat ini memang ada upaya Israel yang terus-menerus melakukan Yahudisasi di kawasan Al-Quds,” kata pengurus Yayasan Al-Aqsha. Masjid Al-Aqsha sejak 1967 dikontrol sepenuhnya oleh penjajah Israel. Hingga kini, Israel masih memberlakukan pembatasan bagi umat muslim Palestina di bawah umur 50 tahun memasuki Masjid Al-Aqsha. (T/P02/R2).

Mi’raj News Agency (MINA)