Tinjau Karhutla, Kapolri Heran Kebun Sawit Tidak Tersentuh Api

Pekanbaru, MINA – Kepala Kepolisian Republik Indonesia () Jenderal Pol terheran-heran saat meninjau kebakaran hutan dan lahan () di bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala BNPB Doni Monardo, Ahad (15/9).

Tito mengakui memang sempat heran sebab dari sekian luas lahan yang terbakar, tidak satupun yang mencakup lahan perkebunan sawit dan tanaman industri lainnya. Hal itu sekaligus menunjukkan masalah karhutla ini murni ulah manusia dan pelakunya adalah oknum yang sama.

“Apa yang sudah kami lihat dari helikopter bersama Panglima TNI dan Kepala BNPB, lahan yang sudah jadi perkebunan, baik sawit maupun tanaman industri lainnya, kok tidak ada yang terbakar. Ini menunjukkan adanya praktek ‘land clearing’ dengan mudah dan murah memanfaatkan musim kemarau,” katanya.

Tito menegaskan bahwa upaya pemberantasan Karhutla akan menjadi salah satu fokus agendanya dan memberi ‘reward and punishment’ bagi anggotanya. Ia meminta pasukan Satgas Karhutla dapat lebih kompak dan menjaga solidaritas sehingga permasalahan ini bisa diselesaikan dengan baik.

Sementara itu, Kepala BNPB Doni Monardo kembali menekankan upaya pencegahan untuk ke depannya melalui pendekatan kesejahteraan masyarakat dengan pertanian produktif. Selain itu perilaku masyarakat harus diubah sejak dini.

Ia mencontohkan bahwa ada beberapa jenis tanaman produktif yang bisa menjadi alternatif untuk menumbuhkan perekonomian warga seperti; kopi liberica, lidah buaya, cabai dan sebagainya.

“Ini masalah cara pikir manusia. Harus diubah. Mulailah dengan menanam tanaman produktif seperti cabai, kopi liberica, lidah buaya atau bisa juga pisang,” kata Doni.

Hingga Ahad (15/9) pagi, terdeteksi ada 27 titik api kategori tinggi di Provinsi Riau. Secara umum Kota Pekanbaru masih diselimuti asap tipis hingga tebal dengan jarak pandang mencapai 1 km ada pukul 07.00 WIB dan pada pukul 10.00 WIB.

Jarak pandang berkisar antara 1 hingga 2.2 km dan suhu berkisar hingga 37 derajat celcius. Sedangkan kualitas udara menurut pengukuran PM10 pada pukul 07.00 sampai 10.00 WIB berada pada kisaran 182 sampai 201 ugram/m3 atau dalam level tidak sehat. (L/R06/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Rendi Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.