Tinjau Karhutla, Pangdam Tanjungpura Ungkap Kendala Pemadaman Api

Kubu Raya, MINA – Panglima Kodam XII/Tanjungpura, Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad mengungkapkan penyebab sulitnya kebakaran hutan dan lahan () untuk dipadamkan oleh personel Satgas Karhutla.

Penyebab adalah karena lahan yang terbakar di sejumlah titik di ini adalah lahan gambut dan kondisi angin yang terus berubah-rubah, sehingga menyebabkan api cukup sulit untuk dipadamkan.

“Karena kondisi di lahan gambut, api tidak langsung mati tapi menjadi bara di dalam, setelah itu kena angin hidup lagi, kemudian ketersediaan air juga menjadi kendala,” katanya saat meninjau karhutla di Desa Nipah Panjang, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya, Kamis (19/9).

Ia mengungkapkan, di wilayah Batu Ampar yang semula ada empat titik api, hari ini bertambah dua titik api.

Menurut dia, sesuai dengan data, dibandingkan pada tahun sebelum-sebelumnya untuk kebakaran lahan, pada tahun ini mengalami penurunan. Hal ini menunjukan sudah adanya sedikit kesadaran dari masyarakat untuk tidak membakar lahan.

“Akan tetapi masih perlu ditingkatkan lagi, bagaimana hal ini bisa menjadi suatu budaya, bahwa memang perlu dalam membakar lahan dilakukan  secara terorganisir dan kehati-hatian sehingga kepentingan masyarakat juga terpenuhi dan tidak merugikan kepentingan yang lain,” katanya.

Rahmad mengatakan, untuk saat ini wilayah Kalimantan Barat mendapatkan dukungan satu pesawat jenis Casa dari Lanud Abdulrahman Saleh dalam rangka rekayasa cuaca dengan membuat hujan buatan dengan melihat apakah cuaca di langit Kalimantan.

“Kita lihat kondisi, kemudian nanti akan diberikan garam sehingga terjadi reaksi kimia sehingga menurunkan hujan. Mudah-mudahan dari data badan geofisika awan sudah mulai terbentuk jika memungkinkan maka akan digunakan pesawat itu untuk membuat hujan buatan,” ujarnya.

Selain meninjau lokasi, Rahmad juga memberikan bantuan yang diberikan secara simbolis untuk Satgas Karhutla dan masyarakat. Bantuan diharapkan dapat menambah semangat mereka dalam upaya pemadaman lahan yang terbakar. (T/R06/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)