TIGA WANITA PEMENANG NOBEL PERDAMAIAN KECAM KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP PEREMPUAN

Tiga wanita peraih penghargaan Nobel, Tawakkul Karman (kiri), Jody Williams (tengah), dan Shirin Ebadi (kanan), Rabu 25 Februari 2015 di Istanbul. (Foto: AA)
Tiga wanita peraih penghargaan , Tawakkul Karman (kiri), Jody Williams (tengah), dan Shirin Ebadi (kanan), Rabu 25 Februari 2015 di Istanbul. (Foto: AA)

Istanbul, 7 Jumadil Awwal 1436/26 Februari 2015 (MINA) – Seorang pemenang Nobel mengatakan dalam konferensi di Istanbul, masyarakat telah menghapus tanggung jawab laki-laki melawan seksual, Rabu (25/2).

Jody Williams yang dianugerahi Penghargaan Nobel Perdamaian karena mengkampanyekan melawan ranjau darat pada 1997, berbicara pasca pembunuhan mahasiswi , Ozgecan Aslan (20), yang tubuhnya ditemukan hangus di Mersin pada 13 Februari lalu.

Kasus pembunuhan siswi itu telah mengguncang Turki, memicu perdebatan nasional tentang kekerasan terhadap , Anadolu Agency melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

“Kita harus berdiri bersama-sama dan tidak pernah mentolerir setiap pelecehan seksual terhadap perempuan,” kata William.

Williams berbicara bersama peraih Nobel Perdamaian Tawakkul Karman dan Shirin Ebadi yang bertemu di Istanbul untuk membahas dampak perang bagi perempuan dan anak-anak serta kekerasan seksual dan pelecehan.

Tawakkul Karman adalah wanita Yaman dan Arab pertama serta wanita Muslim kedua yang memenangkan hadiah Nobel perdamaian.

Karman mengatakan, ketika berbicara tentang penderitaan, maka wanita dan anak-anak yang pertama muncul di pikiran.

“Karena perang, perempuan tidak hanya kehilangan suami atau anak-anaknya, mereka juga terkena pelecehan seksual dan kekerasan,” katanya.

Sementara itu, Shirin Ebadi dari Iran adalah seorang aktivis dan mantan hakim yang dianugerahi Penghargaan Nobel Perdamaian pada 2003 atas jasanya mempromosikan demokrasi dan hak asasi manusia.

Ebadi mengkritik kelompok-kelompok yang memanipulasi Islam.

“Islam adalah agama damai dan kesetaraan. Tidak pernah menganjurkan membunuh maupun penindasan terhadap perempuan. (Mereka) adalah orang-orang yang salah memahami Islam dan Al-Quran,” tambahnya. (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Comments: 0