Palu, MINA – Prajurit TNI Batalyon Zeni Tempur 8/Sakti Mandra Guna (Yonzipur 8/SMG) Kodam XIV/Hasanuddin dan Yonzipur 17/Ananta Dharma Kodam VI/Mulawarman yang tergabung dalam Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) penanggulangan bencana gempa bumi, tsunami dan likuifaksi, meratakan dan membersihkan area lokasi yang terdampak likuifaksi di Petobo, Kota Palu, Sulteng, Rabu (31/10).
Kegiatan pemerataan diawali dengan pengarahan kepada seluruh personel TNI, relawan dan masyarakat setempat oleh Kepala Zeni Kogasgabpad Kolonel Czi Efrizon, dilanjutkan doa bersama oleh seluruh elemen yang terlibat pelaksanaan perataan daerah tersebut.
Menurut Efrizon, pelaksanaan pemerataan lokasi yang terdampak likuifaksi merupakan instruksi dari Wapres RI Jusuf Kalla yang dilanjutkan oleh Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto kepada Kogasgabpad penanggulangan bencana alam di provinsi Sulteng.
“Area yang akan diratakan ini memiliki luas 180 Ha, terdiri dari perumahan dan persawahan, dan yang akan diratakan adalah area perumahan,” katanya.
Baca Juga: Mendikti Sampaikan Tiga Arah Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia
Efrizon mengatakan, tujuan dari perataan area Petobo adalah untuk menghilangkan trauma masyarakat yang terdampak langsung likuifaksi, tetapi kalau sudah diratakan seperti yang sudah dilaksanakan di Balaroa suasananya sudah berbeda. Juga untuk menghindari wabah penyakit kolera.
“Kami memberikan kesempatan kepada masyarakat yang tinggal di area Petobo untuk mengambil barang-barang miliknya yang masih bisa digunakan sebelum dilaksanakan perataan dan apabila membutuhkan bantuan TNI, kami juga siap untuk membantu,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Danyon Zipur 8/SMG Mayor Czi Catur mengatakan, perataan area Petobo ini sama dengan yang sudah dilakukan di Balaroa, dan ini merupakan perintah dari Pimpinan TNI dan Panglima Kogasgabpad untuk meratakan area terdampak likuifaksi di Petobo.
“Dengan dilaksanakannya pemerataan ini diharapkan masyarakat dapat memulai hidup baru lagi dan juga masyarakat bisa memulai aktifitas seperti sebelumnya dan juga bisa memanfaatkan area ini yang akan digunakan sebagai area terbuka hijau,” ujarnya.
Baca Juga: Kedutaan Besar Sudan Sediakan Pengajar Bahasa Arab untuk Pondok Pesantren
Menurut Catur, pekerjaan yang dilaksanakan ini antara lain bekerja sama dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Manusia (ESDM), Pemerintah Daerahdan perusahaan-perusahan serta bantuan dari Bupati Parigi Moutong.
“Pekerjaan ini juga melibatkan 16 alat berat, diantaranya 12 exavator dan 3 Dozer milik TNI dan ESDM. Dan diharapkan kolaborasi ini bisa bekerja secara cepat dan maksimal,” katanya.
Catur menambahkan, pekerjaan perataan ini ditargetkan selesai kurang lebih satu bulan, namun akan kita kerjakan secara simultan sehingga bisa cepat selesai. Sedangkan sosialisasi dengan masyarakat sudah dilakukan seminggu sebelum pekerjaan ini dimulai.
“Kita sudah koordinasi dengan Pemerintah Daerah terutama dengan Lurah setempat dan masyarakat yang mendiami area Petobo untuk mengevakuasi barang-barang dan harta benda mereka yang masih bisa digunakan,” katanya. (L/R06/B05)
Baca Juga: Konferensi Internasional Muslimah Angkat Peran Perempuan dalam Pembangunan Berkelanjutan
Mi’raj News Agency (MINA)