Tokoh Australia Pimpin Petisi Tolak Kedatangan Netanyahu

Sydney, 12 Dhulhijjah 1437/14 September 2016 (MINA) – Tokoh Muslim Abdurrahman memimpin dengan mengumpulkan tanda tangan dari masyarakat untuk menolak kedatangan Perdana Menteri  Benyamin ke Australia.

“Banyak kelompok masyarakat Australia, baik Muslim maupun non-Muslim sepakat untuk menolak kedatangan Benyamin Netanyahu ke Australia. Sedikitnya saat ini kami telah mengumpulkan 300 tanda tangan dalam petisi tersebut dan akan lebih banyak lagi tanda tangan dari berbagai elemen masyarakat Australia,” kata aktifis Justice of Peace itu kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Sydney, Rabu (14/9).

Pria keturunan Inggris itu beralasan, Netanyahu tidak layak mengunjungi Australia karena kebijakannya yang banyak sekali melanggar hak asasi manusia (HAM), sedangkan Australia sangat menjunjung tinggi nilai nilai HAM itu.

Pada Sabtu (10/9) lalu, Washington juga mengecam Benjamin Netanyahu yang menggunakan istilah “pembersihan etnis” saat memberikan komentar terhadap aspirasi rakyat Palestina untuk memperjuangkan kemerdekaannya. Netanyahu mengatakan, perjuangan Palestina akan mengancam keberadaan warga Israel di wilayah itu.

Menurut rencana, Benjamin Netanyahu akan menjadi perdana menteri Israel pertama yang melakukan kunjungan resmi ke negara Kanguru pada 2017 mendatang setelah ia menerima undangan dari Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop.

Bishop melakukan kunjungan tiga hari ke Israel dan wilayah Palestina pada awal September 2016 bertemu dengan Presiden Israel, Reuven Rivlin, dan mengunjungi museum Holocaust Israel, Yad Vashem.

Bishop membahas hubungan bilateral Israel dan Australia, proses perdamaian di Timur Tengah yang sedang berlangsung dan bantuan pembangunan Australia untuk Israel. Bishop mengatakan kepada Netanyahu, bahwa Australia telah menjalin persahabatan sejak lama dan mengakui kontribusi komunitas Yahudi di Australia.(R03/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.