Gaza, MINA – Tokoh penting gerakan Hamas Palestina, Mahmud Az Zahar, menyampaikan rasa terima kasih kepada bangsa Indonesia yang selalu setia mendukung bangsa Palestina sejak zaman dahulu.
“Aku sampaikan selamat dan terimakasih atas sikap (dukungan) Indonesia yang begitu bagus terhadap persoalan Palestina dari sejak dulu,” ungkap Mahmud kepada reporter MINA di Gaza, Muhammad Husein, Sabtu (16/12).
Menurut Mantan Menteri Luar Negeri Palestina di Pemerintahan Gaza ini, Indonesia melalui dukungannya kepada Palestina telah menciptakan satu pemahaman yang baik sekali tentang makna umat. Dukungan tersebut, jelasnya, mencerminkan bahwa umat Islam merupakan unsur yang satu meski terdiri dari berbagai suku dan etnis.
“Inilah umat yang disebut Al-Quran sebagai khoiruummah (sebaik-baik umat) yang menyeru kepada yang ma’ruf dan mencegah kemungkaran,” ujar tokoh yang pernah merasakan penjara Israel selama enam bulan usai beberapa bulan berdirinya Hamas tahun 1988.
Baca Juga: RSF: Israel Bunuh Sepertiga Jurnalis selama 2024
Bangsa Indonesia, terusnya, telah ikut memerintahkan yang ma’ruf dengan ikut bersikap menolak penjajahan Israel di Palestina. Indonesia merupakan unsur dan pelaku penting dalam membentuk peradaban baru bagi Islam dan muslimin. Peradaban baru yang menghapuskan penjajahan Israel dari Palestina.
Ia berharap Indonesia terus berkomitmen dan konsisten dalam mendukung Palestina dengan berbagai cara.
Pria bernama lengkap Mahmud Khalid Az Zahar itu merupakan salah satu anggota dan tokoh penting berdirinya gerakan Hamas. Selain dikenal sebagai politisi, pria kelahiran 1945 di Gaza, juga berprofesi sebagai dokter.
Tahun 1977 ia berhasil meraih gelar majister di bidang kedokteran jurusan bedah umum. Ia bekerja sebagai Ketua Himpunan Dokter di Gaza tahun 1981 – 1985.
Baca Juga: Setelah 20 Tahun AS Bebaskan Saudara Laki-Laki Khaled Meshal
Mahmud termasuk tokoh yang paling diharapkan kematiannya oleh Israel. September 2003 rumahnya menjadi target sasaran rudal pesawat F16. Meski hanya terluka, namun serangan tersebut menewaskan putra bungsunya dan melukai istri serta putrinya.
Tahun 2008, putra keduanya yang merupakan salah satu mujahid Izzudin Al Qassam, sayap militer Hamas, menjemput syahid dalam sebuah serangan Israel di timur Gaza. (L/RA2/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Al-Qassam Sita Tiga Drone Israel