Tel Aviv, 6 Rabi’ul Akhir 1436/27 Januari 2015 (MINA) – Unit pengawasan militer Israel, Senin, memecat 43 tentaranya karena menolak memata-matai warga Palestina yang hidup di bawah pendudukan, Radio Angkatan Darat melaporkan.
Komandan Satuan 8200 berinisial “A” mengatakan, 43 tentara itu menulis surat pengunduran diri kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan pemimpin militer tingkat tinggi September lalu. Mereka mengatakan tidak bisa lagi melayani di unit itu.
Surat yang ditulis beberapa pekan setelah perang 51 hari Israel-Gaza dipandang sebagai teguran dari kebijakan Netanyahu yang belum pernah terjadi sebelumnya, Antara melaporkan dikutip Mi’raj Islam News Agency (MINA), Selasa.
“Kami menolak mengambil bagian dalam tindakan mata-mata terhadap warga Palestina dan menolak untuk terus melayani Israel untuk memperkuat pemerintahan di wilayah pendudukan,” kata harian Yedioth Ahronoth.
Baca Juga: Satu-satunya Dokter Ortopedi di Gaza Utara Syahid Akibat Serangan Israel
Dalam siaran radio itu, tidak disebutkan nama-nama tentara yang dipecat. Hal itu merupakan komitmen Unit 8200 untuk menjaga rahasia.
Saat diwawancara, beberapa tentara yang dipecat menyatakan, mereka mengeluh tentang apa yang mereka gambarkan sebagai pengumpulan informasi pribadi warga palestina. Misalnya masalah seksual dan kesehatan yang dapat digunakan untuk memeras mereka untuk ikut menjadi mata-mata.
Saluran 1 TV Israel mengutip dari surat pemecatan tersebut: “Anda telah bertindak tidak pantas dan mengkritik kebijakan pemerintah, kami memecat Anda”. (T/P009/R03)
Baca Juga: Paraguay Resmi Kembalikan Kedutaannya di Tel Aviv ke Yerusalem
Mi’raj Islam News Agency (MINA)
Baca Juga: Abu Ubaidah Serukan Perlawanan Lebih Intensif di Tepi Barat