Srinagar, MINA – Dokter mengungkapkan, ketersediaan fasilitas pencangkokan mata di rumah sakit khusus SMHS di Srinagar, menghidupkan kembali harapan bagi 25 orang Kashmir korban peluru pelet polisi India, tapi tidak demikian bagi ratusan korban lainnya.
Kondisi itu karena para korban banyak yang menderita cedera pelet pada kornea atau bagian mata yang tak tergantikan, sehingga sebagian besar tidak dapat diselamatkan dengan cara transplantasi kornea yang didonorkan. Demikian Greater Kashmir memberitakan yang dikutip MINA pada Senin (24/7).
Pada hari Sabtu (22/7) lalu, akademi medis pemerintah Srinagar mengumumkan bahwa mereka telah melakukan transplantasi kornea yang pertama di Negara Bagian Jammu dan Kashmir itu.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
“Sebagian besar korban pelet mengalami kerusakan pada retina, saraf optik, makula, perdarahan vitreous dan komplikasi lainnya. Bagian vital mata ini tidak bisa diganti,” kata Dr Tariq Qureshi, Kepala Bagian Ophthalmology di Rumah Sakit SMHS.
Dr Bashir Ahmed dari Pusat Penelitian dan Perawatan Mata juga mengatakan bahwa korban pelet tidak dapat dibantu dengan transplantasi mata.
“Pelet melukai mata sedemikian rupa sehingga bagian vitalnya tidak berguna. Orang seperti itu tidak memiliki kesempatan untuk mendapatkan pemulihan penglihatan. Transplantasi kornea tidak berlaku bagi mereka,” katanya.
Sesuai catatan di rumah sakit SMHS, lebih dari 150 orang terluka oleh pelet yang ditembakkan oleh pasukan pemerintah India selama lebih dari satu tahun. Mereka mengalami kerusakan pada saraf optik dan retina, terlepas dari kerusakan kornea.
Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun
Ratusan orang lainnya menderita luka mata serius lainnya. Catatan lebih lanjut mengungkapkan bahwa lebih dari 150 orang telah kehilangan satu mata sama sekali, sementara 70 luka pada kedua mata.
Dokter mengatakan, bagi 25 korban pelet yang penggantian korneanya bisa memperbaiki penglihatannya, perlu diatur kornea yang disumbangkan dari pendonor.
Menurut Dr Koresh Sinha di New Delhi, kornea sumbangan berasal dari orang-orang yang telah meninggal, ketika mereka masih hidup, mereka telah berjanji akan mendonorkan korneanya setelah wafat.
Penembakan peluru pelet dilakukan oleh pasukan keamanan India untuk membubarkan demonstrasi warga Muslim Kashmir yang sering terjadi di wilayah lembah yang disengketakan oleh India dan Pakistan tersebut. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: UNICEF Serukan Aksi Global Hentikan Pertumpahan Darah Anak-Anak Gaza
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)