Washington, MINA – Presiden AS Donald Trump mengancam sanksi terhadap Pemerintah Baghdad pada Ahad (5/1) setelah parlemen Irak menyerukan untuk mengusir pasukan AS dari negara itu.
“Kami memiliki pangkalan udara yang sangat mahal di sana. Dibutuhkan miliaran dolar untuk membangun, jauh sebelum masa saya. Kami tidak akan pergi kecuali mereka membayar kami untuk itu,” kata Trump kepada wartawan di Air Force One, demikian Arab News melaporkan.
Trump mengatakan bahwa jika Irak meminta pasukan AS untuk pergi dan itu tidak dilakukan atas dasar persahabatan, “kami akan menagih mereka sanksi seperti yang belum pernah mereka lihat sebelumnya.”
Parlemen Irak pada hari yang sama sebelumnya mendesak pemerintah untuk mengeluarkan ribuan tentara Amerika dari negara itu.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Seruan itu meningkatkan tekanan atas pembunuhan seorang jenderal Iran di Baghdad pada Jumat lalu oleh serangan udara AS.
Kedutaan AS juga menghadapi tekanan militer baru pada Ahad malam. Dua rudal menghantam Kedutaan AS di Zona Hijau, sementara satu rudal di luarnya. Rudal juga menargetkan pangkalan udara di utara Ibu Kota yang menampung pasukan Amerika.
Hubungan Washington dan Baghdad telah memburuk setelah serangan pesawat tak berawak Amerika ke bandara internasional Baghdad pada Jumat yang menewaskan Mayor Jenderal Iran Qassem Soleimani dan tokoh militer terkemuka Irak Abu Mahdi Al-Muhandis.
Sekitar 5.200 tentara AS ditempatkan di pangkalan-pangkalan Irak untuk mendukung pasukan lokal mencegah kebangkitan ISIS. (T/RI-1/RS2)
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama