Trump: Mundur dari Irak Bukan Karena Ancaman Iran

Tel Aviv, MINA – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump membantah, bahwa pasukan AS akan ditarik dari Irak karena ancaman dari Iran, tapi mengatakan Iran dan ancaman-ancaman regional lainnya selalu jadi pertimbangannya.

Trump sebelumnya mengutarakan, pasukan AS akan segera ditarik dari kamp utama, pangkalan Ayan Al Asad di Irak barat. Menyusul pengumuman penarikan serupa pada pertengahan bulan Desember 2018 oleh Trump mengenai pasukan Amerika di Suriah.

Trump pada Sabtu (3/2) mengatakan, penarikan-penarikan pasukan AS itu masih dalam pertimbangan dihubungkan dengan ancaman-ancaman  regional lainnya, demikian The New Arab melaporkan yang dikutip MINA.

“Salah satu alasan saya ingin mempertahankan pasukan di Irak adalah karena saya ingin melihat sedikit pada Iran karena Iran adalah masalah nyata,” katanya kepada CBS, tetapi membantah memiliki rencana untuk menyerang tetangga Irak itu.

Pasukan AS adalah kunci bagi kekalahan ISIS di Irak oleh pasukan pemerintah Baghdad dan milisi, tetapi untuk itu Pemerintah Irak juga bekerjasama dengan milisi Syiah Irak pro Iran di negara itu.

Pasukan AS juga telah membantu Pasukan Demokrat Suriah Arab Suriah dengan pertempuran untuk pos-pos ISIS terakhir yang sedang berlangsung di Suriah timur.

Sekutu dan pakar keamanan Trump telah menyarankan Presiden untuk tidak menarik pasukan Amerika keluar dari Suriah, karena ancaman yang terus-menerus dari ISIS.

Mereka juga memperingatkan terhadap langkah serupa di Irak, di mana sel-sel yang tertidur dan pemberontak telah melanjutkan serangan mereka terhadap target pemerintah dan sipil.

Beberapa juga telah menyarankan bahwa kekosongan yang akan muncul setelah penarikan Amerika kemungkinan akan menguntungkan Iran negara yang dianggap Trump sebagai ancaman utama bagi sekutu dan kepentingan AS di Timur Tengah. (T/Gun/P1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.