Washington, MINA – Mantan Presiden AS Donald Trump mengatakan dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada Senin (13/12) bahwa dia tidak berpikir Benjamin Netanyahu dari Israel pernah serius menandatangani kesepakatan damai dengan Palestina.
“Saya tidak berpikir Bibi pernah ingin berdamai,” kata Trump kepada jurnalis berita Axios, Barak Ravid. “Saya pikir dia baru saja mengetuk kami. Cukup ketuk, ketuk, ketuk, Anda tahu?”. Dia mengacu pada Netanyahu menggunakan nama panggilannya, Anadolu melaporkan.
Kritik Trump datang setelah mantan perdana menteri Israel pekan lalu yang mengatakan Netanyahu tidak setia karena dia berani memberi selamat kepada Presiden AS Joe Biden atas kemenangan pemilihannya pada November tahun lalu.
Dia membuat tuduhan dalam wawancara yang sama. Trump terus mengklaim bahwa pemilihan itu dicurangi dan dia sebenarnya adalah pemenangnya.
Baca Juga: Satu-satunya Dokter Ortopedi di Gaza Utara Syahid Akibat Serangan Israel
Trump, penggagas dari kesepakatan itu, mengatakan dia membaca pola pikir tidak damai Netanyahu seperti sebuah buku.
“Seluruh hidup saya adalah kesepakatan. Saya seperti satu masalah besar,” kata Trump kepada Ravid, yang melakukan wawancara untuk sebuah buku tentang Trump dan Timur Tengah. “Itu saja yang saya lakukan, jadi saya memahaminya.
“Dan setelah bertemu dengan Bibi selama tiga menit. Saya menghentikan Bibi di tengah kalimat. Aku berkata, ‘Bibi, kamu tidak ingin membuat kesepakatan. Benarkah?’ Dan dia berkata, ‘Ya’ dan faktanya, menurutku Bibi tidak pernah ingin membuat kesepakatan,” katanya.
Ravid juga mengatakan Trump mengatakan kepadanya bahwa Presiden Otoritas Nasional Palestina Mahmoud Abbas bukanlah penghalang jalan menuju perdamaian dan dia sangat memuji Abbas.
Baca Juga: Paraguay Resmi Kembalikan Kedutaannya di Tel Aviv ke Yerusalem
“Saya pikir dia hebat,” kata Trump tentang Abbas. “Dia hampir seperti seorang ayah. Tidak mungkin lebih baik. Saya pikir dia ingin membuat kesepakatan lebih dari Netanyahu.”
Dia kemudian juga mengkritik Abbas, mengatakan dia berbicara dari kedua sisi mulutnya, berbicara dengan cara “seperti perang” di depan umum tetapi dengan nada ramah dalam pertemuan tatap muka.
Trump bukan presiden AS pertama yang mengidentifikasi Netanyahu sebagai penghalang di jalan menuju perdamaian, mantan presiden Bill Clinton juga mengatakan dalam sebuah wawancara tahun 2014 Bibi tidak mungkin menjadi “orang” untuk masuk ke dalam kesepakatan damai, sementara hubungan Barack Obama dengan mantan pemimpin Israel itu juga tegang. (T/R7/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Abu Ubaidah Serukan Perlawanan Lebih Intensif di Tepi Barat