Oleh Bahron Ansori, Wartawan Kantor Berita MINA
Betapa indahnya menjadi umat Nabi Muhammad Shallallahu a’laihi wasallam selama kita mau menjadikannya sebagai teladan kebaikan. Satu di antara teladan yang diajarkan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam itu adalah agar kita berlindung dari empat perkara.
Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan satu doa yang disunnahkan agar bisa diamalkan oleh seetiap umatnya. Doa ini bisa dibaca setelah membaca tasyahud akhir sebelum salam dalam shalat.
Dalam kitab Riyadhus Sholihin, Kitab Al-Adzkar, Bab Keutamaan Dzikir dan Dorongan untuk Berdzikir, hadits no. 1423 disebutkan,
Baca Juga: Keutamaan Menulis: Perspektif Ilmiah dan Syari
وعن أَبي هريرة – رضي الله عنه – : أنَّ رسُولَ اللهِ – صلى الله عليه وسلم – ، قَالَ : (( إِذَا تَشَهَّدَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَعِذْ بِاللهِ مِنْ أرْبَعٍ ، يقول : اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ ، وَمِنْ عَذَابِ القَبْرِ ، وَمِنْ فِتْنَةِ المَحْيَا وَالْمَمَاتِ ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ المَسِيحِ الدَّجَّالِ )) . رواه مسلم .
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bila salah seorang di antara kalian bertasyahud, hendaklah ia meminta perlindungan kepada Allah dari empat perkara dengan mengucapkan, ‘ALLAHUMMA INNI A’UDZU BIKA MIN ‘ADZAABI JAHANNAM, WA MIN ‘ADZABIL QOBRI, WA MIN FITNATIL MAHYAA WAL MAMAAT, WA MIN SYARRI FITNATIL MASIIHID DAJJAAL’
(Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka Jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari kejahatan fitnah Al-Masih Ad-Dajjal).” (HR. Muslim), [HR. Muslim, no. 588]
Doa berlindung dari empat fitnah di atas memberikan pelajaran yang besar dan penting bagi setiap muslim. Setidaknya ada beberapa hal yang bisa dijadikan pegangan antara lain sebagai berikut.
Pertama, seroang muslim dianjurkan membaca doa ini pada tasyahud akhir, bukan tasyahud awal karena biasa tasyahud awal lebih singkat bacaannya.
Baca Juga: Daftar Hitam Pelanggaran HAM Zionis Israel di Palestina
Dalam Sunan Abu Daud disebutkan hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika salah seorang dari kalian selesai dari tasyahud akhir, maka mintalah perlindungan dari empat perkara …” (HR. Abu Daud, no. 983; shahih)
Kedua, seorang muslim yang benar-benar beriman kepada Allah dan Rasul-Nya sepantasnya ia selalu meminta perlindungan kepada Allah dari buruknya neraka Jahannam, azab kubur, fitnah hidup dan mati juga fitnah Dajjal.
Ketiga, hadis di atas menunjukkan kepada kita sebagai orang yang beriman harus meyakini bahwa siksa atau azab kubur itu benar-benar ada bukan hoax. Berikut ini beberapa dalil yang menunjukkan siksa kubur itu ada.
a). Surah Al An’am ayat 93
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-23] Keutamaan Bersuci, Shalat, Sedekah, Sabar, dan Al-Quran
وَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرٰى عَلَى اللّٰهِ كَذِبًا اَوْ قَالَ اُوْحِيَ اِلَيَّ وَلَمْ يُوْحَ اِلَيْهِ شَيْءٌ وَّمَنْ قَالَ سَاُنْزِلُ مِثْلَ مَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ ۗوَلَوْ تَرٰٓى اِذِ الظّٰلِمُوْنَ فِيْ غَمَرٰتِ الْمَوْتِ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ بَاسِطُوْٓا اَيْدِيْهِمْۚ اَخْرِجُوْٓا اَنْفُسَكُمْۗ اَلْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ الْهُوْنِ بِمَا كُنْتُمْ تَقُوْلُوْنَ عَلَى اللّٰهِ غَيْرَ الْحَقِّ وَكُنْتُمْ عَنْ اٰيٰتِهٖ تَسْتَكْبِرُوْنَ ٩٣
“Siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan dusta terhadap Allah atau yang berkata, “Telah diwahyukan kepadaku,” padahal tidak diwahyukan sesuatu pun kepadanya dan orang yang berkata, “Aku akan mendatangkan seperti yang diturunkan Allah.” Seandainya saja engkau melihat pada waktu orang-orang zalim itu (berada) dalam kesakitan sakratulmaut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya (sembari berkata), “Keluarkanlah nyawamu!” Pada hari ini kamu akan dibalas dengan azab yang sangat menghinakan karena kamu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya.”
b). Surah Sajdah ayat 21
وَلَنُذِيْقَنَّهُمْ مِّنَ الْعَذَابِ الْاَدْنٰى دُوْنَ الْعَذَابِ الْاَكْبَرِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ ٢١
“Kami pasti akan menimpakan kepada mereka sebagian azab yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat) agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”
c). Surah Ghafir ayat 46
Baca Juga: Sejarah Palestina Dalam Islam
اَلنَّارُ يُعْرَضُوْنَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَّعَشِيًّا ۚوَيَوْمَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ ۗ اَدْخِلُوْٓا اٰلَ فِرْعَوْنَ اَشَدَّ الْعَذَابِ ٤٦
“Neraka diperlihatkan kepada mereka (di alam barzakh) pada pagi dan petang. Pada hari terjadinya kiamat, (dikatakan,) “Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam sekeras-keras azab!”
d). Hadits Riwayat Muslim
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Bila seseorang kamu telah selesai dari tasyahud akhir, maka sebaiknya berlindung dengan Allah dari empat, yaitu azab jahannam, azab kubur, fitnah kehidupan dan kematian, dan keburukan al-Masih al-Dajjal.” (HR Muslim)
e). Hadits Riwayat Muslim
Baca Juga: Pelanggaran HAM Israel terhadap Palestina
Rasulullah SAW bersabda, “Ada dua orang nenek Yahudi Madinah datang kepadaku. Keduanya berkata: penghuni kubur akan disiksa di dalam kuburnya. Aku pun menganggap keduanya tidak benar. Aku merasa tidak senang membenarkan perkataan keduanya, kemudian keduanya keluar. Kemudian Rasulullah SAW. datang menemuiku dan aku berkata: Wahai Rasulullah, dua orang nenek Yahudi Madinah datang kepadaku, mereka meyakini bahwa penghuni kubur akan disiksa di dalam kuburnya. Beliau menjawab: Mereka benar. Bahwa sesungguhnya penghuni kubur akan disiksa dengan siksaan yang bisa didengar oleh hewan ternak. Setelah itu aku lihat beliau selalu mohon perlindungan dari siksa kubur setiap shalat.” (HR Muslim)
f). Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim
Dari Ibnu Abbas RA, “Ketika Rasulullah SAW lewat kuburan, beliau bersabda, “Kedua orang ini (penghuni kubur) sedang diazab. Mereka berdua tidak diazab karena dosa besar; salah satu dari mereka karena tidak bersih dalam bersuci setelah kencing (istibra’), sedangkan satunya suka melakukan adu domba (namimah).” (HR Bukhari dan Muslaim)
Keempat, yang dimaksud berlindung dari fitnah ketika hidup adalah tergoda dengan dunia, syahwatnya, kebodohan di dalamnya, yang paling besar adalah godaan saat akan meninggal dunia. Sedangkan fitnah mati adalah ujian setelah kematian
Baca Juga: Peran Pemuda dalam Membebaskan Masjid Al-Aqsa: Kontribusi dan Aksi Nyata
Ada juga ulama yang menerangkan bahwa fintah hidup adalah cobaan ketika hidup dan hilangnya kesabaran, sedangkan fitnah mati adalah pertanyaan di alam kubur. Inilah penjelasan hadits no. 983 dari Sunan Abi Daud dalam ‘Aun Al-Ma’bud.
Kelima, berlindung dari Al-Masih Ad-Dajjal, dimana ia adalah musibah besar yang ada di akhir zaman sehingga seorang muslim wajib meminta perlindungan pada Allah dari-Nya.
Semoga kita diberi Allah kekuatan untuk bisa mengamalkan doa di atas, wallahua’lam.[]
Baca Juga: Langkah Kecil Menuju Surga
Mi’raj News Agency (MINA)