TURKI ANGKAT PENGEPUNGAN DI KOTA KURDI CIZRE

Seorang anak Kurdi di minum air dari genangan. (Foto: ARA News)
Seorang anak meminum air dari genangan. (Foto: ARA News)

Cizre, , 29 Dzulqa’dah 1436/13 September 2015 (MINA) – Pihak berwenang Turki, Sabtu (12/9), mencabut jam malam yang telah diberlakukan di Kota Kurdi Cizre di Provinsi Sirnak, sumber-sumber lokal melaporkan.

“Kehidupan mulai kembali di Cizre setelah serangan mematikan oleh pasukan Turki. Pihak berwenang memberlakukan jam malam di kota dan memutus aliran listrik dan air. Operasi militer Turki menimbulkan korban di kalangan warga sipil,” kepada aktivis media Hesen Ciziri kepada ARA News yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Bentrokan sengit terjadi antara pasukan Turki dengan oposisi Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di kota selama dua pekan terakhir.

Keputusan pemerintah itu muncul di tengah seruan Komisi HAM Eropa yang menuntut pemerintah Turki untuk memungkinkan tim pemantau memasuki Kota Cizre dan menyelidiki kemungkinan adanya pelanggaran terhadap warga sipil.

Komisaris HAM untuk Dewan Eropa Nils Muiznieks menyatakan keprihatinannya atas penggunaan kekuatan yang tidak proporsional terhadap warga sipil di Cizre.

“Saya telah menerima aduan serius dari penggunaan kekuatan yang tidak proporsional oleh pasukan keamanan terhadap warga sipil,” kata Muiznieks dalam sebuah pernyataan. “Saya mendesak pemerintah untuk memastikan adanya akses langsung ke Cizre bagi pengamat independen untuk menghilangkan rumor adanya pelanggaran hak asasi manusia,” tambahnya.

Pada Kamis, Partai Rakyat Demokratik (HDP) pro-Kurdi mengatakan dalam sebuah pernyataan tentang adanya 21 warga sipil tewas selama penerapan jam malam Turki.

Wakil Ketua HDP Selahattin Demirtas telah memimpin puluhan pendukungnya dalam sebuah pawai protes di Cirze menuntut diakhirnya jam malam dan mengakhiri penderitaan 120.000 penduduknya.

Namun militer Turki membantah adanya pembunuhan warga sipil dan ditegaskan, sebagian besar yang tewas di Cizre adalah anggota PKK. (T/P001/R05)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Comments: 0