Jizzakh, Uzbekistan, MINA – Angkatan Bersenjata Turki (TSK) akan segera berpartisipasi dalam sejumlah latihan militer bersama dengan Azerbaijan, Uzbekistan, dan Pakistan untuk memperkuat kerja sama militer antara mereka.
Dalam latihan militer yang ditetapkan selama 1-3 Mei di Azerbaijan, militer kedua negara akan bertukar pengalaman untuk meningkatkan koordinasi pasukan.
Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pertahanan Azerbaijan, seperti dilansir Daily Sabah, delegasi tentara Turki tiba di negara itu kemarin sebagai bagian dari latihan bersandi “Mustafa Kemal Atatürk 2019”, nama pendiri Republik Turki.
Latihan militer akan dilakukan dengan melibatkan kendaraan lapis baja, baterai artileri, mortir, sistem pertahanan udara, pesawat tempur, dan helikopter.
Baca Juga: PBB: 16 Juta Orang di Suriah Butuh Bantuan
Delegasi TSK lain juga tiba di Uzbekistan untuk berpartisipasi dalam latihan militer gabungan pertama yang diselenggarakan Uzbekistan-Pakistan-Turki, Kementerian Pertahanan Uzbekistan mengumumkan pada Ahad. Delegasi disambut oleh pejabat dari Departemen Pertahanan dan Staf Atase Militer Kolonel Mustafa Baloğlu. Latihan akan diadakan pada 27 April di Jizzakh, Uzbekistan.
Turki, Pakistan, Azerbaijan, dan Uzbekistan menikmati hubungan yang kuat berdasarkan ikatan agama dan kedekatan budaya. Negara-negara ini berinteraksi secara teratur di berbagai forum, dan kerja sama militer telah meningkat secara bertahap.
Sebagai contoh, Turki dan Pakistan dalam beberapa tahun terakhir telah mendapatkan momentum baru dengan penandatanganan kerja sama di industri pertahanan. Turki mengumumkan pada 10 Juli lalu finalisasi kontrak Pakistan untuk pembelian T-129 Advanced Attack dan Helikopter Pengintai Taktis (ATAK), yang akan dikirimkan secara bertahap selama lima tahun dari Turki.
Para pemimpin militer Azerbaijan dan Turki juga bertemu pada November 2018 bersama dengan rekan dari Georgia untuk membahas masalah keamanan mengenai perdamaian dan stabilitas di wilayah tersebut. (T/R11/RI-1)
Baca Juga: Israel Caplok Golan, PBB Sebut Itu Pelanggaran
Mi’raj News Agency (MINA)