Turki Bantu Jutaan Orang Dapatkan Akses Air Bersih

(Foto: Worldbulletin)

Ankara, MINA –  Lebih dari dua miliar orang masih kekurangan akses air bersih, membantu jutaan orang dengan proyek-proyek sumur airnya di Afrika, Asia, dan Timur Tengah.

Lembaga-lembaga kemanusian di Turki memperluas kepada negara-negara yang memerlukan di mana isu kelaparan dan kekeringan tetap mewabah.

Menurut data yang diperoleh koresponden Anadolu Agency, sejauh ini 10 institusi Turki telah membangun 8.842 air sumur di seluruh dunia.

Yayasan Bantuan Kemanusiaan (IHH) membuka 3.450 air sumur di 30 negara, Cansuyu Charity and Solidarity Organization membuka 1.273 air sumur di 13 negara, Badan Bantuan Kemanusiaan Internasional Yardimeli membuka 1.129 air sumur di tujuh negara, dan Hayrat Aid Foundation membuka 872 sumur di 17 negara.

Selain itu, 590 sumur dibuka di 12 negara oleh Organisasi Pembangunan dan Kerjasama Afrika, 399 sumur di delapan negara dibuka oleh Yayasan Sadakatasi, juga para dokter Worldwide Turkey membuka 174 air sumur di enam negara.

The Istanbul International Cooperation and Aid Foundation membuka 63 air sumur di Ethiopia, sementara Deniz Feneri Association membuka 832 air sumur di sembilan negara dalam tiga tahun. Asosiasi Friends of Africa juga membuka 60 air sumur di lima negara.

Lembaga-lembaga ini juga telah menyadari berbagai proyek air di negara-negara tersebut. Badan Koordinasi dan Kerja Sama Turki (TIKA) telah menempatkan lebih dari 500 air sumur ke dalam operasi lima tahun dan juga merealisasikan beberapa proyek di Azerbaijan, Ekuador, Sudan, Kamboja, Niger dan Tunisia, yang mendukung pembangunan berkelanjutan dan menyediakan bagi jutaan orang tanah yang subur dengan air.

Bulan Sabit Merah Turki telah menyelesaikan enam proyek di Gaza, yang akan memenuhi kebutuhan air bersih 400.000 orang, sebagai bagian dari Proyek Rehabilitasi Air Minum Jalur Gaza.

Yayasan Turkiye Diyanet menggali 117 air sumur di 14 negara dengan slogan “A Drop of Life”. Upaya untuk membuka 19 sumur lainnya terus berlanjut.

Menurut sebuah laporan PBB, pada 2017 bersama dengan UNICEF, 2,1 miliar orang di seluruh dunia tetap tidak dapat mengakses air bersih. Rata-rata tidak ada air bersih di rumah tiga dari 10 orang di dunia.

Setiap tahun, 502.000 orang kehilangan nyawa karena penyakit diare yang disebabkan oleh penggunaan air yang tercemar dan sanitasi yang tidak memadai, kata laporan tersebut. Selain itu, 4,5 miliar orang kekurangan layanan sanitasi dan kebersihan. (T/R03/RI-1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)