Turki Ingin Tingkatkan Kembali Hubungan dengan Mesir dan UEA

Istanbul, MINA – pada Selasa (7/9) melanjutkan pendekatan pada dan Uni Emirat Arab dalam upaya baru memperbaiki hubungan yang sebelum ini telah memicu ketegangan regional.

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan, negaranya mengambil “langkah positif” dalam meningkatkan hubungan dengan negara tersebut, ketika pejabat Turki dan Mesir mengadakan pembicaraan putaran kedua di Ankara.

“Teman-teman kami di kementerian sedang bertemu (pejabat Mesir),” katanya dalam sebuah wawancara dengan penyiar NTV, seperti dikutip dari Arab News.

“Jika kami memutuskan bersama setelah pertemuan, kami akan mengambil langkah yang diperlukan untuk menunjuk seorang duta besar,” tambahnya.

Mesir dan Turki belum lagi saling menempatkan duta besar sejak 2013, ketika hubungan memburuk setelah penggulingan Presiden Mesir Muhammad Mursi oleh Panglima Tentara Jendral Abdel Fattah El-Sisi, yang sekarang menjadi presiden negara itu.

Turki telah berselisih dengan Mesir, UEA, dan Arab Saudi atas sejumlah masalah, yang terbaru adalah konflik di Libya, di mana Ankara mendukung pemerintahan yang diakui PBB di Tripoli sementara negara-negara Arab mendukung faksi lawannya.

“Tidak ada persahabatan atau permusuhan abadi dalam hubungan internasional,” kata Cavusoglu.

Ia mengulurkan kemungkinan mencapai kesepakatan maritim dengan Mesir di Mediterania timur, mirip dengan yang dibuat dengan pemerintah Tripoli pada akhir 2019.

Kesepakatan itu menyebabkan ketegangan baru antara Turki dan Yunani serta Siprus mengenai eksplorasi energi di wilayah tersebut. (T/R6/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.