Istanbul, 17 Jumadil Akhir 1438/16 Maret 2017 (MINA) – Asosiasi daging merah Turki memerintahkan agar kiriman 40 sapi Belanda dipulangkan ke negara tersebut dengan dalih pihaknya sudah tidak ingin lagi menernakkan sapi Belanda akibat sengketa diplomatik antara kedua negara.
Kepala Produsen Asosiasi Daging Merah Turki Bulent Tunc mengatakan, 40 sapi Friesian Holstein sudah dikirim kembali ke Belanda.
“Sapi Holstein Belanda sangat terkenal di negara kita. Tapi jenis ini mulai menyebabkan masalah serius,” katanya kepada Middle East Monitor (MEMO) yang dikutip MINA, Kamis (16/3).
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
“Ke depannya kita tidak ingin produk hewani dari Belanda. Sapi Holstein kloter pertama sudah dikumpulkan dan kami akan pulangkan,” tambahnya.
Ia mengatakan, Turki harus mulai fokus pada peternakan sapi sendiri dan kami sendiri memiliki sapi yang berkualitas.
Hubungan antara Turki dan Belanda memanas setelah Belanda melarang menteri-menteri Turki menggelar kampanye untuk menggalang dukungan bagi amendemen konstitusi sebagai upaya memperluas kekuasaan Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Akibat larangan tersebut, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menyebut Belanda sebagai turunan Nazi Jerman. Negeri Kincir Angin pun membalasnya dengan menyatakan bahwa tindakan Turki itu tidak dapat dimaafkan. Kendati demikian, Perdana Menteri, Mark Rutte, ingin krisis diplomatik tersebut segera dipadamkan.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Kedua negara sama-sama sudah mengusir duta besarnya. Asosiasi Produsen Daging Merah Turki menyatakan pengembalian sapi-sapi tersebut adalah bagian dari dukungan terhadap Presiden Recep Tayyip Erdogan. (T/R12/RS1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama