Ankara, MINA – Juru bicara kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin menyatakan, negaranya menyambut baik kesepakatan rekonsiliasi yang ditandatangani antara dua kelompok besar Palestina, Hamas dan Fatah.
“Kesepakatan rekonsiliasi ini diharapkan dapat mengakhiri konflik di antara saudara-saudara kita di Palestina dalam beberapa tahun belakangan,” kata Kalin dalam sebuah pernyataan, Sabtu (14/10). Anadolu melaporkan.
Dia menambahkan bahwa Presiden Recep Tayyip Erdogan selalu mendukung perundingan tersebut, dan telah mengadakan beberapa kali pertemuan dengan para pemimpin Hamas dan Fatah.
Pertemuan terakhir Erdogan dengan Presiden Palestina Mahmud Abbas diadakan pada Agustus lalu di ibukota Turki Ankara.
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
Turki juga mendesak organisasi-organisasi internasional, terutama PBB, untuk segera membantu mengakhiri krisis kemanusiaan yang ada di Palestina, menghidupkan kembali proses perdamaian dan mengambil langkah menuju solusi dua negara.
“Israel harus mengakhiri pendudukannya di tanah Palestina dan menghindari gerakan yang akan membahayakan proses rekonsiliasi,” katanya.
Tepi Barat dan Jalur Gaza yang diblokade tetap terbagi secara politis sejak 2007, kini saatnya rakyat Palestina bersatu untuk mendapatkan hak-hak mereka untuk merdeka dan berdaulat sepenuhnya.
Pada hari Kamis (12/10) lalu, Hamas dan Fatah telah menandatangani kesepakatan rekonsiliasi penting di Kairo, Mesir yang bertujuan mengakhiri sepuluh tahun perpecahan politik Palestina yang melumpuhkan sendi-sendi perekonomian, sosial dan politik negara itu.
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza
Berdasarkan ketentuan kesepakatan tersebut, pemerintah persatuan Palestina yang berbasis di Ramallah akan memikul tanggung jawab politik dan administratif untuk Jalur Gaza selambat-lambatnya 1 Desember mendatang. (T/P2/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Polandia Komitmen Laksanakan Perintah Penangkapan Netanyahu