Turki, Suriah, Iran Sepakat Saling Melepaskan Tahanan

Astana, MINA – Pejabat dari , Rusia dan Iran pada Senin (30/7) menyetujui pembebasan bersama beberapa tahanan dari kedua rezim dan pihak oposisi.

Menurut peserta yang menghadiri pra-pertemuan di kota Rusia, Sochi, Selasa (31/7), menjelang putaran ke 10 perundingan perdamaian Suriah di Astana, Kazakhstan, sebagai bagian dari langkah-langkah membangun kepercayaan, kedua belah pihak akan saling membebaskan sejumlah tahanan yang mereka pegang.

Tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan oleh para peserta – yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena terbatas untuk berbicara kepada media – tentang berapa banyak tahanan yang akan dibebaskan atau dari daerah mana. Demikian Daily Sabah melaporkan.

Putaran ke 10 pembicaraan damai Suriah dimulai di Astana, Kazakhstan, pada hari Selasa (31/7), diatur untuk mengatasi situasi terbaru di zona deeskalasi di Idlib, Suriah, kembalinya pengungsi, pembebasan tahanan, dan pembentukan komite yang akan menulis ulang Konstitusi Suriah.

Selama ke-9 yang diadakan pada 14-15 Mei lalu, semua pihak setuju untuk mempertahankan zona deeskalasi dan rezim gencatan senjata.

Namun, pasukan rezim Bashar al-Assad dan sekutunya menguasai zona deeskalasi di wilayah Homs, Daraa, dan Quintieri setelah serangan berat.

Pekan lalu, rezim mulai membangun militer di barat daya Idlib dalam upaya untuk menyerang wilayah Pegunungan Turkmen barat laut Suriah, yang terletak di dalam zona deeskalasi.

Idlib tetap menjadi masalah utama selama pertemuan Astana, karena delegasi Turki diperkirakan akan menekankan pentingnya menjaga rezim gencatan senjata di wilayah tersebut.

Secara terpisah, Rusia selama pertemuan itu diharapkan untuk pertama kalinya memunculkan isu kembalinya pengungsi dan orang-orang terlantar.

Para pejabat Rusia baru-baru ini mengunjungi Turki, Yordania, dan Lebanon, yang menjadi tuan rumah bagi mayoritas pengungsi Suriah.

Utusan Khusus untuk Suriah, Staffan de Mistura, juga dijadwalka bertemu dengan para pejabat Turki, Rusia dan Iran tentang pembentukan komite konstitusi.

Rezim dan oposisi masing-masing telah menyerahkan kepada de Mistura daftar 50 kandidat untuk mewakili mereka di komite. (T/R11/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: Syauqi S

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.