Turki Tawarkan Kewarganegaraan Kepada 300.000 Pengungsi Suriah

Ankara, 5 Syawwal 1437/10 Juli 2016 (MINA) – Sebuah surat kabar melaporkan pada Sabtu (9/7) bahwa pemerintah Turki telah menawarkan kewarganegaran pada hingga 300.000 yang tinggal di negara tersebut.

Tawaran kewarganegaraan Turki dikemukakan di bawah rencana untuk menjaga kekayaan dan pendidikan warga Suriah di negara itu, demikian Nahar Net memberitakan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Sebelumnya, Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada 2 Juli lalu bahwa pengungsi Suriah di negara itu akan ditawarkan kebangsaan “jika mereka menginginkannya,” pertama kali ide tersebut telah diusulkan pada tingkat tertinggi.

Harian Haberturk mengatakan, kebangsaan akan diberikan secara bertahap, dengan rencana awal untuk 30.000 sampai 40.000 orang Suriah memperoleh kewarganegaraan.

Secara total, Turki menargetkan memberikan kewarganegaraan Turki kepada 300.000 warga Suriah.

Turki berharap langkah tersebut akan memungkinkan para pengungsi Suriah yang terampil untuk menjadi warga negara. Pengungsi terdidik dari negara lain juga bisa memilih untuk menjadi warga negara juga.

Harian itu menambahkan, anggota keluarga mereka yang terpilih menjadi warga Turki juga bisa mendapatkan hak untuk menjadi warga negara.

Seiring munculnya laporan ini, menimbulkan kemarahan di antara banyak pengguna media sosial, dengan trending topik teratas #suriyelilerehayir (Tidak untuk orang Suriah) di Twitter pada hari Sabtu.

Erdogan telah memperjuangkan sebuah kebijakan “pintu terbuka” untuk warga Suriah yang menyelamatkan diri dari perang saudara selama lima tahun di negara mereka.

Lebih dari 2,7 juta pengungsi Suriah sekarang tinggal di Turki, tempat mereka memiliki status sebagai tamu di mata pemerintah.

Usulan ini muncul setelah pemerintah Turki pada Januari lalu memuji warganya secara luas memberi izin para pengungsi Suriah untuk bekerja.

Media Turki pekan ini mengutip statistik Kementerian Tenaga Kerja yang mengatakan sebanyak 5.502 warga Suriah telah diberikan izin kerja.

Sejauh ini, aktivis dunia telah menuduh Turki efektif menutup perbatasannya terhadap setiap warga Suriah di tahun ini, tapi pemerintah Ankara menegaskan akan selalu mengambil pengungsi Suriah yang terluka dan melarikan diri dari bahaya. (T/P001/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)