Ankara, 22 Rabi’ul Awwal 1438/22 Desember 2016 (MINA) – Presiden Turki Recep Tayyep Erdogan pada Rabu (21/12) menuding ulama Fethullah Gulen yang berbasis di Amerika Serikat terlibat dalam pembunuhan Duta Besar Rusia untuk Ankara, Andrei Karlov.
Erdogan mengatakan, polisi yang melakukan serangan di sebuah acara pameran foto di Ankara pada Senin malam itu adalah anggota dari “organisasi teror”, demikian The News Arab memberitakan yang dikutip MINA.
Dubes Karlov tewas setelah ditembak dari belakang di depan penonton yang tertegun.
Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel
Pembunuh yang bernama Mevlut Mert Altintas adalah personel skuad polisi anti huru hara Ankara itu, tewas tak lama setelah pembunuhan tersebut.
“Dia (Altintas) adalah anggota dari organisasi teroris Feto. Tidak ada gunanya menyembunyikan ini,” kata Presiden Erdogan saat konferensi pers bersama dengan Presiden Albania.
Gulen adalah mantan sekutu Erdogan yang telah berubah menjadi musuh politik. Sebelumnya gerakan Gulen dituding berada di belakang kudeta militer yang gagal pada bulan Juli lalu. (T/P001/R02)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Macron Resmi Tunjuk Francois Bayrou sebagai PM Prancis