Washington, 6 Rabi’ul Akhir 1436/27 Januari 2015 (MINA) – Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengatakan, Kedutaan Besar di Yaman telah ditutup untuk umum karena alasan keamanan di negara Arab miskin itu.
Pernyataan pada hari Senin (26/1) mengatakan, kedutaan akan ditutup untuk pelayanan konsuler sampai pemberitahuan lebih lanjut untuk keselamatan karyawan dan staf lainnya di kedutaan, The Globe and Mail melaporkan yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Keputusan itu terjadi beberapa jam setelah serangan pesawat tanpa awak (drone) AS menewaskan tiga anggota Al-Qaeda di provinsi Marib, operasi pertama AS sejak pengunduran diri Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi dan kabinetnya pada Kamis 22 Januari.
Serangan drone itu menandakan tekad Washington untuk tetap menargetkan cabang Al-Qaeda yang mereka anggap paling mematikan.
Baca Juga: Pasukan Israel Maju Lebih Jauh ke Suriah Selatan
Oposisi Houthi yang mengaku hanya ingin bagian sama dalam kekuasaan, merebut ibukota Sanaa dan sedikitnya delapan provinsi setelah turun dari wilayah mereka di utara.
Pengamat mengatakan, oposisi bersenjata Houthi ingin mempertahankan Hadi sebagai presiden sambil menerapkan “tangan besi” di lapangan. Pengamat juga menuduh Houthi sebagai kaki tangan Iran, tapi tuduhan itu disangkal oleh kelompok berpaham Syiah Zaidi itu.
Houthi adalah lawan tetap Al-Qaeda. Tetapi untuk menguasai daerah-daerah yang didominasi Sunni, menciptakan resiko mengubah perebutan kekuasaan ke dalam perang sektarian. Houthi adalah minoritas Syiah yang membentuk sekitar sepertiga dari penduduk Yaman.
Dipimpin oleh pembantu Osama bin Laden, Nasser Al-Wahishi, Al-Qaeda telah menimbulkan bahaya terbesar bagi kepentingan Barat, khususnya Amerika Serikat.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Setelah beberapa operasi gagal di wilayah AS, kelompok itu mengaku bertanggung jawab atas serangan berdarah bulan ini di kantor mingguan Perancis Charlie Hebdo yang menewaskan12 orang, untuk membalas penerbitan kartun yang menggambarkan Nabi Muhammad pada 2012.
Menurut Long War Journal, lembaga AS yang melacak kegiatan kelompok-kelompok militan, tahun lalu setidaknya 23 serangan drone AS menewaskan 138 pejuang Al-Qaeda serta banyak warga sipil Yaman.
Kampanye serangan udara itu telah mengorbankan puluhan warga sipil, menimbulkan sentimen anti-Amerika di daerah-daerah besar Yaman dan mendorong suku yang tidak puas dengan pemerintah dan mudah bergabung dengan Al-Qaeda. (T/P001/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama