Khartoum, MINA – Ustadz Abdul Somad (UAS), menegaskan, Bela Negara merupakan kewajiban semua warga negara karena hal tersebut merupakan refleksi dari cinta tanah air yang dalam ajaran Islam disebut sebagai bagian dari iman.
Hal tersebut disampaikannya dalam seminar memperingati Hari Bela Negara ke-71 tahun 2019, bersama sekitar 500 WNI yang sedang berada di Sudan, terutama mahasiswa, yang dilaksanakan di Gedung Hamad Conference Hall Khartoum, Sabtu (21/12).
Pembicara-pembicara dalam kegiatan dengan mengambil tema utama “Konsep Bela Negara di Indonesia dan Bela Negara Dalam Perspektif Islam” adalah Duta Besar RI untuk Sudan & Eritrea berjudul “Dalam Perspektif Konsep Bela Negara di Indonesia , serta UAS tentang “Bela Negara Dalam Perspektif Islam”.
Baca Juga: Tak Perlu Khawatir Tentang Urusan Dunia
UAS menyebutkan bahwa kita sebagai bangsa Indonesia dapat membela tanah air Indonesia dengan berjihad sebagaimana antara lain yang dilakukan para pahlawan kita dalam perang 10 November 1945 di Surabaya ( Arek-Arek Surabaya) dengan dikeluarkannya Revolusi Jihad KH. Muhammad Hasyim Asyari .
Sementara itu ulama-ulama Indonesia yang selalu membela negara sebelum kemerdekaan dan pasca kemerdekaan seperti, Syeikh Yusuf Makassar ( 1626-1699) (Pejuang Bela Negara pada Kerajaan Goa, dan pernah mufti pada kerajaan Banten, yang meninggal di Capetown, Afrika Selatan) ; Tuanku Imam Bonjol (1772-1864), Membela Negara di Bumi Minangkabau; Teuku Umar (1854-1899) di Aceh; Diponegoro (1785-1855), membela Negara di Jawa Tengah, Yogyakarta; dan KH. Muhammad Hasyim Asyari (1871-1947) Membela Negara zaman hingga Modern dan yang mengeluarkan Resolusi Jihad untuk melawan penjajah).
“Semua ulama ini adalah pejuang bela negara,” ujar UAS.
Selain itu ia mengingatkan kepada para peserta seminar yang hadir, Jihad kita sebagai generasi milennial Indonesia tetap dapat mencontoh semangat jihad para pahlawan tersebut di atas.
Baca Juga: [Hadits Al-Arbain ke-24] Tentang Haramnya Berbuat Zalim
“Bagi generasi milenial saat ini, melakukan Bela Negara adalah dengan memberikan prestasi yang terbaik, jihad ekonomi, meningkatkan iman dan taqwa dengan mencontoh kepemimpinan dan keteladanan Nabi Besar Muhammad SAW yang antara lain sebagaimana tercermin dalam Piagam Madinah,” jatanya. (L/K02/P1)