Jakarta, 12 Rajab 1438/9 April 2017 (MINA) – Ujian Nasional Madrasah Aliyah (UN MA) Tahun Ajaran 2016/2017 secara serentak akan digelar besok,10 April 2017.
Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah M. Nur Kholis Setiawan mengatakan, UN MA akan diikuti lebih dari 423 ribu peserta didik.
“Ujian Nasional MA Tahun 2016/2017 diikuti oleh 423.801 peserta didik,” kata Nur Kholis dalam keterangannya di Jakarta, Ahad (9/4).
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Ia mengungkapkan, dalam laman Kemenag yang dikutip MINA, jumlah ini naik 13,62% (50.807 siswa) dibanding peserta UN MA pada tahun ajaran 2015/2016.
Menurutnya, peningkatan ini cukup signifikan dalam lima tahun terakhir. Tercatat, tahun 2013, UN MA diikuti 87.485 siswa, tahun 2014 diikuti 98.792 siswa, tahun 2015 diikuti 110.052, sedang tahun lalu diikuti 372.994 siswa.
UN MA akan dilakukan dalam dua jenis, yaitu berbasis kertas pensil (UNKP) dan berbasis computer (UNBK). Saat ini tercatat ada 7.260 MA, terdiri dari 759 Madrasah Aliyah Negeri (MAN) dan 6.501 Madrasah Aliyah Swasta (MAS).
“Dari jumlah itu, 2.358 MA akan melaksanakan UNBK, terdiri dari 470 MAN dengan 94.963 peserta didik, dan 1.888 MAS dengan 186.999 siswa,” jelasnya.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
UN MA akan berlangsung selama 4 hari, sampai 13 April 2017. Dikatakan Nur Kholis, mata pelajaran (mapel) yang diujikan pada UN MA meliputi: Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan Mata pelajaran sesuai peminatan. Untuk peminatan IPA, mapel yang diujikan adalah Biologi, Fisika, dan Kimia. Untuk peminatan IPS, mapel yang diujikan: Ekonomi, Sosiologi, dan Geografi.
Untuk kelas peminatan Bahasa dan Budaya, mapel yang diujikan: Sastra Indonesia atau Bahasa dan Sastra Indonesia, Antropologi, dan Bahasa Asing (Bahasa Arab, Jepang, Jerman, Perancis, dan Mandarin). Sedang untuk kelas peminatan keagamaan, mapel yang diujikan terdirid dari: Tafsir, Hadis, dan Fiqih.
Soal UN MA dikembangkan dan dikelola oleh Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Balitbang Kemendikbud di bawah koordinasi Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Soal UN dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan Ujian Nasional (SKLUN) berdasarkan kurikulum tingkat satuan pendidikan.
“UN bukan penentu kelulusan siswa dari satuan pendidikan. Kelulusan siswa dari satuan pendidikan ditentukan oleh masing-masing satuan pendidikan. Siswa diyatakan lulus setelah menyelesaikan seluruh program pembelajaran, memperoleh nilai sikap minimal baik, dan lulus ujian madrasah,” ujarnya.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Kepada para peserta UN MA, Nur Kholis mengucapkan selamat menempuh ujian nasional. “Teriring doa semoga kalian mendapatkan kesuksesan dan ilmu yang bermanfaat! Amin,” harapnya. (T/R09/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia