Kuala Lumpur, 23 Jumadil Akhir 1436/13 Feb 2015 (MINA) – Ribuan Muslim menyolati jenazah ulama besar Malaysia, Datuk Nik Abdul Aziz Nik Mat pada Kamis (12/2) malam.
Ulama yang pernah menjabat menteri Besar Kelantan beberapa priode tersebut wafat dalam usia 84 tahun, meninggalkan 10 anak dan seorang isteri. Ia dikebumikan di kuburan Kampong Melaka Kelantan yang tidak jauh dari rumahnya pada pukul 10.00 waktu setempat.
Koresponden Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Malaysia melaporkan hadir Perdana Menteri Dato Seri Najib Tun Abd Razak, menteri besar Kelantan, Kedah, dan beberapa menteri kabinet serta ribuan kaum muslimin menyolatkan jenazahnya.
Menurut Dato Khazim Ilyas seorang penceramah mengatakan kepergian, ia tidak hanya dirasa oleh Malaysia tetapi juga dunia Islam.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
“Tidak hanya umat Islam tanah air, tapi juga oleh dunia Islam pada umumnya kehilangan beliau,” tegasnya.
Dia mengatakan Abdul Aziz telah menaburkan jasa dengan menyumbang ilmunya yang begitu meluas melalui kuliyah harian, mingguan dan bulanan.
Ulama yang menyampaikan tausiyah pendidikan hati itu dikenal sebagai ulama yang sangat sederhana dan berjiwa sosial, tawadhu, dan memiliki sifat zuhud.
Dato Khazim Ilyas juga mengatakan ulama yang tidak pernah menolak saat diwawancarai tersebut sangat berjasa karena telah berusaha mempersatukan umat Islam. Dalam penyampaiannya dia senantiasa menegaskan agar selalu mengutamakan kasih sayang dengan melupakan sengketa politik kepartaian.
Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar
Beberapa stasion TV, turut meliput secara langsung, bahkan stasion TV1 milik pemerintah secara terus menerus tanpa jeda menyiarkan proses pemakaman, mulai dari mengkafani, menyolatkan hingga mengkebumikan.
Ia dikenal sebagai guru besar, selalu menerima dan melayani siapa saja yang berkunjung di kediamannya tanpa protokoler yang lazimnya digunakan oleh seorang yang pemimpin negara. Bahkan setiap harinya almarhum selalu mendapat kunjungan dari berbagai pihak dan tidak pernah menolak untuk diwawancarai terkecuali saat sakit.(L/K05/P004/R02).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Medis Bagi Perempuan, Dunia Mengecam