ULAMA FILIPINA: PERLU PENGEMBANGAN SYIAR DAKWAH ISLAM DI FILIPINA

Ulama Filipina, Ustadz Watteau Ibrahim (Foto:MINA)
Ulama , Watteau Ibrahim. (Foto:MINA)

Jakarta, 2 Sy’aban 1436/19 Mei 2015 (MINA) – Ulama Filipina, Watteau Ibrahim, menyatakan sangat memerlukan pengembangan syiar di negaranya.

Menurutnya, hal itu dikarenakan mayoritas masyarakat Filipina perlu memahami mengenai lebih mendalam.

“Media mempunyai peran mensyiarkan Islam baik itu di media cetak maupun media lainnya. Orang-orang ingin mengetahui kebenaran tentang Islam. Maka ini menjadi alasan mengapa kita berada dalam pekerjaan sebagai dai yang terus menyerukan kebenaran,” katanya.

Menurutnya, menjadi seorang dai tidaklah mudah, banyak tentangan yang harus dihadapi. Untuk itu, harus bersabar dan mendalami ajaran-ajaranya.

“Dakwah juga  merupakan sebagai Profesi dari Nabi dan Rasul Allah, pesan dakwah yang disampaikan harus indah sehingga mendapatkan hasil yang lebih baik dengan izin Allah,” tambahnya kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa (19/5).

Jika pekerjaan dakwahesuai maka Allah Subhana Wa Ta’ala akan menerimanya dan orang-orang sangat menghargai pesan dakwah tersebut.

Dia juga menyatakan masyarakat Muslim di Filipina memerlukan pusat kegiatan Islam sebagai sarana aktif.

Dai yang sudah aktif  35 tahun itu mengatakan, seorang dai harus memiliki kepribadiaan sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadist.

“Jika seorang dai berkepribadian Al-Qur’an, dai tersebut tidak susah payah mengajak seseorang (non muslim) untuk memeluk Islam,” jelasnya.

Ustadz Ibrahim memberikan contoh, saat kedatangan Mufti Ismail Menk dari Zimbabwe di Filipina baru-baru ini, beliau menyatakan banyak warga Filipina yang memeluk Islam saat mereka menjalani kuliah di beberapa universitas di negara itu.

Solusi untuk menyeru manusia ke jalan Allah merupakan dengan Al-Qur’an dan Sunnah. Kami (para da’i) akan meniru bagaimana para Nabi dan Rasulullah Shallahu ‘Alaihi Wassallam menghadapi masyarakat jahiliyah dan bagaimana Rasulullah dan para sahabat hidup di saat-saat situasi kritis.(L/Imt/R05)

 

Mi’raj Islamic  News Agency (MINA)

Comments: 0