Ulama Indonesia Berjuang Upayakan Persatuan di Australia

Sydney, 9 Dhulhijjah 1437/11 September 2016 (MINA) – Indonesia asal Cirebon, KH Zainal Arifin yang sudah 37 tahun tinggal di saat ini terus berjuang mempersatukan umat Islam dari berbagai latar belakang budaya.

Bapak tujuh anak itu menuturkan,” Saya bersama saudara-saudara di Indonesia di sini berjuang di tengah fitnah yang melanda umat Islam, terutama sejak kejadian 11 September di Amerika Serikat dan bom Bali,” katanya kepada wartawan MINA yang sedang berkunjung ke kediamannya di distrik Deewhy, New South Wales, Ahad.

“Sejak kejadian itu (11/9 dan bom Bali) hampir setiap hari selalu saja ada wartawan yang ingin wawancara. Tidak hanya itu, sering polisi datang ke masjid dan ke rumah untuk bertanya tentang kegiatan apa saja yang kita lakukan dan bagaimana hubungan kita dengan beberapa kelompok yang mereka curigai,” paparnya.

“Namun dengan kesabaran dan keikhlasan dalam berdakwah, kita semua mampu melewatinya dan Alhamdulillah saat ini sudah mulai reda kecurigaan mereka. Semua itu berkat kerjasama semua pihak untuk bersatu dalam berjuang,” lanjutnya mengenang.

Zainal Arifin datang ke Australia sejak 1989 dengan niat menyebarkan dakwah Islam di bumi Australia. Setelah dua tahun masa kontraknya habis dan ketika harus kembali ke Indonesia, dia berpikir keras bagaimana suapa tetap bisa berdakwah di negeri koloni Inggris itu.

“Saat itu saya berpikir, kalau saya pulang ke Indonesia, ibaratnya saya sama dengan kalah perang dong. Padahal dakwah di sini harus tetap berlanjut. Alhamdulillah Allah memberi kemudahan saya mendapatkan status permanen resident oleh pemerintah Australia karena dianggap keberadaan saya di butuhkan masyarakat Australia,” tuturnya.

Saat ini, Zaenal Arifin menjadi Imaam di masjid Deewhy, yang merupakan salah masjid yang pertama bagi Muslim Indonesia di Sydney. (R03/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.