Ulama Jawa Barat: Istiqamah dan Al-Jama’ah Syarat Utama Bebaskan Al-Aqsa

Cileungsi, Kab Bogor MINA – Ulama Jawa Barat Ustaz Wahyudi KS mengatakan, istiqamah dan berjama’ah syarat utama dalam membebasan Masjidil Al-Aqsa.

“Istiqamah sangat sering kita dengar dari lisan seorang Muslim, namun tidak semua yang mengungkapkan kata tersebut memahami makna yang sebenarnya,” kata dalam Tabligh Akbar dan Festival Sya’ban 1444 H diselenggarakan Ponpes Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah Cileungsi, Ahad (19/3).

Ustaz Wahyudi mengatakan, setiap muslim yang telah berikrar bahwa Allah sebagai Rabbnya, Islam sebagai agamanya dan Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam sebagai Rasulnya, “Seyoganya ini harus memahami arti ikrar, dan mampu mewujudkan nilai-nilai realitas kehidupannya. Setiap dimensi kehidupannya harus terwarnai dengan nilai-nilai tersebut baik dalam kondisi aman maupun terancam,” imbuhnya.

Faktanya kata Ustaz Wahyudi, dalam realitas kehidupan dan fenomena ummat, kita menyadari bahwa tidak setiap orang memiliki pemahaman yang baik tentang Islam, sehingga mampu mengimplementasikan dalam seluruh aktifitas kehidupannya.

“Dan orang yang mampu mengamalkan pun belum tentu bisa bertahan sesuai yang diharapkan Islam, yaitu komitmen dan istiqamah dalam memegang ajarannya sepanjang perjalanan hidupnya,” kata Ustaz Wahyudi KS juga Pimpinan Lembaga Bimbingan Penyuluhan Islam (LBPI).

“Kita mengetahui ada tugas besar ummat Islam yakni kondisi Al-Aqsa yang menjadi kehormatan kaum Muslimin, kini berada dalam penguasaan dan penjajahan zionis Israel,” tegas Ustaz Wahyudi.

Ia mengungkapkan, saat ini kaum muslimin tidak leluasa beribadah di Al-Aqsa. Ini menjadi tanggung jawab Muslimin dunia untuk membebaskannya. Namun tidak mudah melakukannya.

“Diperlukan syarat-syarat tertentu untuk dapat membebaskan Al-Aqsa dari penjajahan Israel yaitu umat Islam harus mengamalkan surah Ali Imran ayat 103 hidup berjamaah dalam satu kepemimpinan,” Imbuhnya. (L/R4/P2)

Mi’raj News Agency (MINA)