Jakarta, 16 Jumadil Akhir 1436/5 April 2015 (MINA) – Musuh-musuh Islam sengaja menciptakan fobia terhadap kata-kata tertentu dalam Islam, seperti kata “jihad” dan “baiat”.
Hal itu dinyatakan oleh mantan Amir Dakwah Jamaah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Jakarta, Syamsuddin Ahmad, dalam acara Tabligh Akbar di Jakarta Barat, Ahad (5/4) dengan tema “Perpecahan di tengah umat Islam”.
“Baiat berarti berjanji setia, sama padanan katanya dengan kata nikah, tetapi dibayang-bayangi dengan kengerian. Seolah-olah baiat identik dengan memerangi orang-orang kafir,” katanya
Kata “baiat” sering kali dikaitkan dengan kelompok-kelompok bersenjata yang dalam hal ini dilekatkan pada syariat yang dilaksanakan Islamic State atau ISIS, di mana untuk bergabung dengan kelompok itu harus melakukan baiat.
Baca Juga: Menteri Yusril Sebut ada Tiga Negara Minta Transfer Napi
Musuh Islam, Syamsuddin menilai, juga membuat kalimat tauhid (laa ilaaha illallah) menjadi menyeramkan, baik di mata non-Muslim, bahkan di kalangan Muslimin itu sendiri.
“Padahal kalimat itu adalah hal yang sangat mendasar bagi umat Islam,” katanya.
Ulama yang juga terjun di dunia pendidikan ini menyayangkan, bersatu di bawah satu pimpinan untuk seluruh dunia, justeru didahului oleh umat Katholik yang berpusat di Roma.
“Adapun umat Islam, sekarang kita cukup berbangga dengan pemimpinnya masing-masing,” katanya.
Baca Juga: ICMI Punya Ruang Bentuk Kader-kader Indonesia Emas 2045
Menurutnya, kehidupan umat terdahulu (jahiliyah) bermusuh-musuhan dan berpecah-belah, sama seperti umat Islam sekarang.
Karenya dia menyerukan, umat Islam melaksanakan syariat Islam dengan bersatu di bawah satu kepemimpinan untuk seluruh dunia, di mana ada syariat baiat di dalamnya. (L/P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Antisipasi Kerawanan Pangan, Wamendes PDT Wacanakan Satu Provinsi Satu Desa ICMI