Abuja, MINA – Seorang ulama terkemuka Nigeria, Prof Dr Abubakr Imam Aliagan, meminta kepada pihak pemerintah, Dewan Kesultanan dan Otoritas Muslim, untuk tidak menutup masjid di Nigeria dengan alasan virus corona.
Prof Aliagan, guru besar Studi Islam di Universitas Ilorin (Unilorin) Negara Bagian Kwara, Nigeria mengatakan pada Rabu (18/3) menanggapi penutupan masjid-masjid dari shalat berjamaah di Arab Saudi. Media setempat Press Release Nigeria melaporkannya.
Ia mengatakan, laki-laki Muslim Nigeria harus tetap diizinkan untuk melaksanakan shalat wajib mereka di masjid.
Menurutnya, umat Islam telah diberkahi dengan sistem kekebalan alami untuk melawan coronavirus.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
“Sementara pejabat kesehatan menyarankan orang untuk mencuci tangan, umat Muslim secara teratur sudah lebih dulu mengamalkan mencuci tangan minial lima kali sehari. Ini dilakukan saat berwudhu sebelum shalat fardhu,” ujar pendiri Akademi Tahfiz Al-Quran An-Nuur Nigeria tersebut.
“Saudari-saudari kita kaum Muslimah, juga memakai jilbab, beberapa di antara mereka bahkan memakai cadar dan sarung tangan. Jadi, kita umat Islam sudah memiliki sistem kekebalan yang kuat terhadap virus corona. Artinya kami tidak memiliki masalah,” lanjutnya.
Ia menambahkan, di Prancis, yang ia ketahui, mereka yang sepenuhnya bebas dari terjangkiti virus corona adalah wanita Muslimah yang menutupi wajah mereka dengan cadar, menggunakan sarung tangan dan tidak berjabat tangan dengan orang-orang yang bukan mahram.
Namun ia juga berpendapat, tindakan Pemerintah Saudi sejalan dengan ajaran Islam tentang mencegah penyebaran pandemi di daerah mana pun.
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza
“Saya tidak berpikir umat Islam dan otoritasnya di Nigeria harus mengikuti kebijakan Saudi dengan melarang salat berjamaah di masjid-masjid. Situasi di negara kita sangat berbeda dengan di Saudi atau bahkan dengan beberapa negara barat,” imbuhnya.
“Namun saya tetap harus mengikuti apa yang dinasihatkan Nabi, yaitu bahwa kita tidak boleh menerima penyakit pandemi apa pun begitu saja. Kita harus mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan. Tentu setiap saran dari pejabat kesehatan harus sangat dipatuhi,” Aliagan menambahkan. (T/RS2/R1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bank dan Toko-Toko di Damaskus sudah Kembali Buka