Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ULAMA PALESTINA KUNJUNGI KAMPUS STAI AL-FATAH BOGOR

Admin - Sabtu, 22 Juni 2013 - 14:13 WIB

Sabtu, 22 Juni 2013 - 14:13 WIB

349 Views ㅤ

Bogor, 13 Sya’ban 1434/22 Juni 2013 (MINA) – Ketua Rabithah Ulama Palestina, Prof. Dr. Syaikh Mahmoud Shiyam mengunjungi kampus Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Fatah Bogor, sabtu (22/6), dalam acara silaturahim dan pengarahan menjelang masa libur.

Dalam pengarahannya, syaikh shiyam memaparkan peranan mahasiswa dalam tarbiyah dan dakwah. Menurutnya, menjadi seorang da’i harus menguasai materi yang akan disampaikan. Bahkan harus dengan dalil dan hadist yang berkaitan dengan materi dan siap menjawab ketika ditanya oleh mad’u.

“Sasaran dakwah bukan hanya mendengarkan apa yang Anda sampaikan, tapi  Anda harus siap menjawab pertanyaan yang ditujukkan pada Anda,” ujar Syekh Shiyam, yang juga pendiri Universitas Gaza dan salah satu sastrawan besar di Gaza.

Acara yang dimulai pukul 16.00 sampai 18.00 ini, diikuti oleh seluruh mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) dan Pendidikan Agama Islam (PAI), bertujuan agar mahasiswa mempersiapkan diri dalam menyampaikan dakwahnya kepada umat Islam.

Baca Juga: HRW: Pengungsi Afghanistan di Abu Dhabi Kondisinya Memprihatinkan

“Saya tekankan pada Anda agar benar-benar mempersiapkan diri, jangan sampai ketika Anda masuk arena dakwah atau tarbiyah Anda tidak siap menyampaikan materi,” katanya.

Selain menguasai materi, mahasiswa juga diharapkan agar memperhatikan situai dan kondisi saat berdakwah dan memperhatikan hal-hal tentang penampilan. Menurutnya, penampilan seorang da’i sangat berpengaruh terhadap materi yang akan disampaikan.

Dalam pepatah Arab, Syeikh Syiam mengatakan, “Makanlah apa-apa yang Anda senangi dan berpakaianlah sesuai yang Anda senagi.”

Ia menyebutkan beberapa hal yang harus diperhatikan saat berdakwah, diataranya, penampilan harus bagus, perhatikan sasarn dakwah dan latar belakang mad’u, saat menyampaikan materi jangan terlalu sedikit dan jangan terlalu panjang dalam berbicara, perbanyak memberikan contoh dan duduk serta dekat dengan mad’u.

Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi

“Walaupun Anda orang alim, Anda tidak dapat menyampaikan semua keinginan pendengar, maka duduklan dan bertanya kepada mereka.” Tambahnya.(L/P014/R2).

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan

Rekomendasi untuk Anda

Sosok
Indonesia
MINA Preneur
Kolom