KH ABOEL HIDAYAT SAERODJIE : SYARIAT BERJAMAAH DAN BERIMAMAH HARUS DITEGAKKAN

(Foto: Rana/MINA)
KH. Abul Hidayat Saerodjie, Pembina Pondok Pesantren Al-Fatah dan Mahad Shuffah Hizbullah saat menyampaikan khutbah Idul Fitri 1 Syawal 1436 H di Lapangan SMK N 52 Cibubur Jakarta, Jumat (17/7).(Foto: Rana/MINA)

Jakarta, 1 Syawwal 1436/17 Juli 2015 (MINA) – Ulama KH Aboel Hidayat Saerodjie  menyerukan umat di dunia, menegakkan sistem dan berjamaah dan berimamah yang sangat prinsipil dan pilar tegaknya Islam, yang telah lama ditinggalkan.

KH. Abul Hidayat Saerodjie, Pembina Pondok Pesantren Al-Fatah dan Mahad Shuffah Hizbullah, menegaskan, akidah yang kuat dan kaidah Islam yang benar pasti akan melahirkan pola hidup berjamaah dan berimamah.

“Itulah pola dan fitrah kita sebagai muslim, teladan sunnah dan pola nubuwwah. Sistem dan pola yang telah ditempuh dan dijalankan oleh para Nabi dan pengikutnya. Berjamaah dan berimaamah adalah perintah Allah dan telah dicontohkan Rasululullah,” tegas Abul Hidayat saat menyampaikan Khutbah Idul Fitri 1436 Hijriyyah di Lapangan SMK N 52 Cibubur, Jakarta Timur, Jumat (17/7) pagi.

Penasehat Dewan Muslimin (Hizbullah) mengatakan, di bulan yang fitri ini, saatnya umat Islam berpegang pada sunnah nabi dengan merapatkan barisan.

Satu-satunya jalan menuju kejayaan Islam hanya dengan menegakkan sistem dan pola hidup berjamaah dan berimamah, bersatu dalam satu kepemimpinan sesuai tuntunan Allah dan Rasul-Nya.

“Kita belum tahu apakah kita akan bertemu kembali dengan bulan suci Ramadhan pada tahun depan, atau bahkan Ramadhan ini menjadi Ramadhan teraklhir bagi kita. Untuk itu, marilah kita bertaubat kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” ujar Abul Hidayat.

Di depan ratusan umat Islam dan tokoh setempat, ulama dan penulis buku-buku hikmah itu mengatakan, dunia telah diserahkan oleh Allah kepada manusia sebagai khalifah fil ard, khalifah Allah di bumi, pengatur di muka bumi.

Untuk itu, lanjut Abul Hidayat, Allah akan menguji kualitas manusia di bumi ini, dengan dua parameter yaitu habluminallah berarti hubungan dengan Allah dan habluminannas berarti hubungan dengan manusia.

“Allah menyeleksi manusia, bukan dengan pangkat dan jabatan, serta harta atau lainnya. Tetapi apa yang kita perbuat di bumi ini. Apakah keimanan kita berkualitas atau tidak,” tambah Pembina Yayasan Mi`raj Islamic News Foundation itu.

Dia juga memaparkan pribadi beriman yang berkualitas adalah pribadi yang dapat memenej nafsu dan syahwatnya menuju keridlaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Bagi orang yang benar-benar menjalankan ibadah shaum di bulan suci Ramadhan akan menghasilkan pribadi yang pandai memenej keinginan syahwat, dan kecenderungan mengerjakan perbuatan positif.

“Rahmat dan ampunan dari Allah menjadi motivasi bagi pribadi beriman. Mereka senantiasa akan merasa diawasi Allah dalam setiap gerak geriknya,” tutupnya.(L/R05/P2)

 

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Wartawan: Rana Setiawan

Editor: Ismet Rauf

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0