Umat ​​Kristen Arab Kecam Penghinaan Prancis terhadap Islam

Ankara, MINA – Banyak umat menggunakan media sosial untuk mengecam pernyataan Umat baru-baru ini oleh otoritas Prancis terhadap Islam dan Nabi Muhammad.

Jalal Chahda, seorang penyiar senior, mengatakan dalam sebuah tweet: “Saya Jalal Chahda, seorang Kristen Levantine Arab, dan saya dengan keras menolak dan mencela penghinaan terhadap Nabi Islam, Utusan Tuhan #Mohammad. Berkah dan damai.”

Chahda juga melampirkan fotonya, mengatakan: “Muhammad, semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya kedamaian.” Anadolu Agency melaporkan, Senin (26/10).

Itu diikuti oleh komentar dari rekan Muslimnya yang memuji tweet tersebut.

Ghada Owais, presenter Al-Jazeera yang juga beragama Kristen, men-tweet ulang tweet Chahda, mengatakan: “Saya menolak untuk menyakiti perasaan Muslim atau untuk menggeneralisasi terorisme dan mengaitkannya dengan Islam.”

Seorang pengguna Twitter bernama Ayman Dababneh mengatakan: “Siapa yang menyinggung dan tidak menghormati saudara Muslim saya tidak menghormati saya sebagai seorang Kristen Yordania,” dia juga melampirkan foto yang mengatakan “Saya seorang Kristen yang mengecam terhadap pelecehan Islam.”

Michael Ayoub berkata di Twitter: “Saya benar-benar membenci orang yang menghina agama orang lain atau mengejek dia atau utusannya.”

“Apa yang terjadi di Prancis adalah kemerosotan, dan ini menggarisbawahi bahwa mereka sangat jauh dari ajaran Alkitab,” ujarnya.

Raymond Maher menulis di akun Twitternya bahwa, “Sejak kemarin, yang saya lihat di newsfeed Facebook saya hanyalah postingan untuk orang Kristen yang mengutuk penghinaan terhadap Nabi Muhammad, dan begitulah sifat kita di Mesir. Kami, Muslim dan Kristen, adalah satu.”

Di Facebook, puluhan orang Kristen termasuk “Fathi Daniel” dan “Wael Elbatl” memposting gambar dengan komentar serupa yang disertai dengan pujian kepada umat Islam.

Pengacara Mesir Nevin Malak juga men-tweet di bawah tagar ‘#Against menghina nabi’ yang mengutip beberapa ajaran Alkitab yang menyerukan untuk menghormati agama lain.

Selama beberapa hari terakhir, dilakukan pemasangan gambar yang menghina Nabi Muhammad di beberapa bangunan di Perancis.

Selain kartun provokatif, awal bulan ini, Presiden Macron menggambarkan Islam sebagai agama “dalam krisis” dan mengumumkan rencana untuk undang-undang yang lebih keras untuk menangani apa yang disebutnya “separatisme Islam” di Prancis.

Muslim Prancis menuduhnya mencoba menekan agama mereka dan melegitimasi Islamofobia. (T/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)