Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Undangan Cina untuk Para Diplomat Eropa ke Xinjiang Diragukan

Syauqi S - Jumat, 22 Maret 2019 - 13:50 WIB

Jumat, 22 Maret 2019 - 13:50 WIB

15 Views ㅤ

Warga komunitas Islam China melihat tentara yang berjag-jaga di depan Masjid Id Kah di Kashgar, Xinjiang, China (Foto: Getty Image)

Beijing, MINA – Cina melakukan serangan dalam mempertahankan kebijakannya di Xinjiang dengan mengundang diplomat Eropa yang berbasis di Beijing untuk mengunjungi wilayah itu. Cina dikritik masyarakat internasional karena menahan lebih dari satu juta Muslim terutama Uygur di kamp-kamp penahanan massal.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis Rabu (20/3), kementerian luar negeri Cina mengonfirmasi undangan tersebut, dengan mengatakan para diplomat dipersilakan untuk datang dan melihat situasi di wilayah Xinjiang.

“Melihat berarti percaya. (Kami) percaya para diplomat Eropa akan menyaksikan fakta bahwa orang-orang dari semua kelompok etnis di Xinjiang hidup dan bekerja dalam kedamaian dan harmoni, ”kata pernyataan itu seperti dilansir South China Morning Post, Kamis (21/3).

Mengutip sumber-sumber diplomatik, kantor berita Reuters melaporkan, para diplomat – khususnya duta besar – secara informal telah diundang untuk mengunjungi Xinjiang pada akhir Maret. Satu sumber mengatakan pihak berwenang Cina “menyuarakan” kepentingan dalam proposal tersebut.

Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi

Seorang diplomat asing di Beijing mengatakan kepada South China Morning Post, para diplomat akan menerima undangan itu, yang ia juga gambarkan sebagai informal, hanya jika mereka diyakinkan akan akses tidak terbatas dalam kunjungan tersebut.

Adrian Zenz, seorang pakar yang berbasis di Jerman untuk urusan Xinjiang, memperingatkan ada potensi bahwa kunjungan itu akan memiliki hasil yang serupa dengan tur para diplomat Asia Tengah dan Tenggara tahun lalu yang dikawal ketat oleh petugas Cina. Setelah itu siaran televisi nasional Cina menyiarkan rekaman video yang menunjukkan pesta warga Uygur menari dengan “bahagia”.

“Kunjungan itu tidak akan membuktikan apa-apa dan hanya akan dieksploitasi untuk propaganda negara,” kata Zenz.

“Apa yang dibutuhkan adalah misi pencarian fakta independen oleh para ahli berpengalaman yang memiliki akses bebas ke sampel acak kamp.”

Baca Juga: Pengadilan Belanda Tolak Gugatan Penghentian Ekspor Senjata ke Israel

Zenz mengatakan perjalanan itu akan bermakna hanya jika para diplomat dapat melakukan tur Xinjiang secara bebas dan mampu mewawancarai penduduk setempat tanpa batasan.

Peter Irwin, manajer program Kongres Uygur Dunia, juga mengatakan “setiap kunjungan yang hanya mengarahkan diplomat melalui fasilitas yang dipersiapkan” tidak boleh diterima karena tur sebelumnya telah dikontrol ketat dari awal hingga selesai. Ia menilai kunjungan seperti itu sudah diseting sedemikian rupa untuk menunjukkan kesan situasi di Xinjiang baik-baik saja.

Kegiatan Cina di Xinjiang telah menghadapi kritik yang meningkat fari pemerintah Barat dan kelompok hak asasi manusia dalam beberapa bulan terakhir. (T/R11/RS1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Macron Resmi Tunjuk Francois Bayrou sebagai PM Prancis

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Indonesia
Internasional
Internasional