UNESCO KUTUK ISRAEL KARENA MEMBATASI KEGIATAN IBADAH DI AL-AQSA

Kompleks Mesjid Al-Aqsa
Kompleks Mesjid Al-Aqsa

Istanbul, 10 Muharram 1437/23 Oktober 2015 (MINA) – Organisasi Pendidikan, Sain dan Kebudayaan PBB ()  menyetujui resolusi sekelompok negara-negara Arab, Rabu, dengan mengkritik karena gagal melindungi situs warisan di kompleks itu dan membangun kembali daerah yang hancur akibat perang.

Versi final rancangan resolusi itu berubah pada menit terakhir untuk menghapus klausul kontroversial yang mengatakan Tembok Barat di Yerusalem, situs paling suci tempat orang Yahudi dapat berdoa, merupakan “bagian integral” dari kompleks Masjid Al-Aqsa.

Resolusi  menyebut Yerusalem sebagai “ibukota yang diduduki.” Resolusi yang juga mengutuk “pembatasan
kebebasan beribadah di al-Aqsa, “menegaskan kembali keluhan tentang manajemen Israel atas tempat suci dan tindakan Israel
di Yerusalem, Tepi Barat, dan Gaza.

Israel telah mengecam klausa itu sebagai “usaha yang jelas untuk mendistorsi sejarah” dan Rabu, mengecam resolusi baru
tersebut.

Titik nyala dalam pertikaian atas kompleks itu, yang dianggap suci bagi umat Islam dan Yahudi, terletak di sudut tenggara
Kota Tua di Jerusalem Timur yang diduduki Israel.

Kaum Muslimin menyebutnya Al-Haram al-Sharif (suaka yang agung), sementara orang-orang Yahudi menghormati itu sebagai
Temple Mount.

Bentrokan antara polisi Israel dan pemrotes Palestina di kompleks itu pada September lalu secara luas diperkirakan telah menggerakkan gelombang kekerasan mematikan saat ini di Israel dan wilayah Palestina.

Resolusi yang disetujui Rabu, yang dirancang Aljazair, Mesir, Kuwait, Maroko, Tunisia dan Uni Emirat Arab (UAE), mengutuk
tindakan Israel di kompleks, termasuk membatasi akses jamaah Muslim pada shalat Idul Fitri bulan lalu dengan alasan keamanan.

Resolusi didukung oleh 26 dari 58 negara anggota di Dewan Eksekutif UNESCO, sementara 25 anggota bersikap abstain. Enam
negara yang menentang adalah Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Belanda, Republik Ceko dan Estonia, dan satu anggota absen,
Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan, mengutip Sabah Daily.

Resolusi “sangat menyesalkan tindakan keras Israel baru-baru ini di Yerusalem Timur, dan kegagalan Israel, Kekuataan Pendudukan, untuk menghentikan penggalian dan kegiatan di Yerusalem Timur, terutama di dan sekitar Kota Tua.”

Resolusi juga menyerukan “rekonstruksi yang cepat atas sekolah, universitas, situs warisan budaya, lembaga budaya, pusat-pusat media dan tempat-tempat ibadah yang telah hancur atau rusak akibat perang Israel secara berturut-turut di Gaza.” (T/R07/R01)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.

Comments: 0