UNHCR: Hari Pengungsi Tahun Ini di Tengah Krisis Global

Jenewa, MINA – Menandai Hari Pengungsi Sedunia, Sabtu (20/6), Badan PBB untuk Pengungsi, UNHCR, menyatakan keprihatinannya tentang pengungsi di tengah pandemi global.

“Kami menandai Hari Pengungsi Sedunia tahun ini dengan latar belakang krisis global yang dramatis. Tidak hanya catatan jumlah orang yang terpaksa mengungsi dari rumah mereka, tetapi dunia juga bergulat dengan COVID-19,” pernyataan kantor pusat UNHCR di Jenewa, Swiss.

Pernyatan melanjutkan, krisis kesehatan telah meluas, dan saat ini banyak dari pengungsi yang paling rentan menghadapi pandemi dan kemiskinan.

Namun, selama masa yang penuh tantangan ini, dunia melihat keterhubungan yang melampaui batas. Orang-orang biasa telah melangkah untuk membantu. “Komunitas tuan rumah, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah di mana hampir 90 persen pengungsi dunia tinggal, terus menunjukkan sambutan yang luar biasa,” lajutnya.

Menurut badan PBB tersebut, para pengungsi sendiri juga berkontribusi dalam cara-cara yang signifikan, meskipun seringkali hidup dalam kondisi yang sangat rentan.

Mereka misalnya menjadi sukarelawan sebagai petugas kesehatan garis depan di Kolombia dan Inggris, membuat sabun cuci untuk didistribusikan di Lebanon dan Niger, dan membuat masker penutup hidung-mulut dan alat pelindung diri di Iran.

Banyak juga di antara pengungsi yang membantu membangun pusat isolasi di Bangladesh; dan di tempat lain di seluruh dunia, “mereka menyumbangkan waktu untuk membantu yang membutuhkan di komunitas tuan rumah mereka,” ujar pernyataan.

“Saat kami berjuang melawan COVID-19, saya mendapatkan inspirasi dari ketangguhan yang ditunjukkan para pengungsi dalam mengatasi krisis pemindahan mereka sendiri, isolasi mereka dari rumah dan keluarga, dan tekad mereka untuk meningkatkan kehidupan mereka sendiri dan orang lain, terlepas dari ini dan kesulitan lainnya,” imbuhnya.

Pada Hari Pengungsi Sedunia, UNHCR salut atas ketabahan para pengungsi dan orang-orang terlantar di seluruh dunia. Di samping memberikan penghormatan kepada komunitas yang melindungi mereka dan yang telah menunjukkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip universal yang saling berbagi tentang belas kasih dan kemanusiaan.

Negara-negara yang telah membantu, terkadang menjadi tuan rumah dan melindungi para pengungsi selama bertahun-tahun atau bahkan dari generasi ke generasi. Mereka terus menjunjung tinggi nilai-nilai ini pada masa pandemi, ini adalah pesan kuat harapan dan solidaritas.

UNHCR mencatat, jumlah pengungsi dunia saat ini mencapai 79,5 juta orang. (T/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)